Di dalam madzab syafii sudah disepakati bahwa membaca doa qunut dalam
shalat subuh pada I’tidal rekaat kedua adalah sunnah ab’ad. Sunnah
Ab’ad artinya diberi pahala bagi yang mengerjakannya dan bagi yang lupa
mengerjakannya disunnahkan menambalnya dengan sujud syahwi.
Tersebut dalam Al majmu’ syarah muhazzab jilid III/504 sebagai berikut :
“Dalam
madzab syafei disunnatkan qunut pada waktu shalat subuh baik ketika
turun bencana atau tidak. Dengan hukum inilah berpegang mayoritas ulama
salaf dan orang-orang yang sesudah mereka. Dan diantara yang berpendapat
demikian adalah Abu Bakar as-shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin
affan, Ali bin abi thalib, Ibnu abbas, Barra’ bin Azib – semoga Allah
meridhoi mereka semua. Ini diriwayatkan oleh Baihaqi dengan sanad yang
shahih. Banyak pula orang tabi’in dan yang sesudah mereka berpendapat
demikian. Inilah madzabnya Ibnu Abi Laila, Hasan bin Shalih, Malik dan
Daud.”
Diantara doa qunut adalah yang diajarkan Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Hasan bin Ali bin Abi Thalib, yang
bacannya sebagai berikut:
أَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ,
Ya Alloh tunjukkanlah aku bersama orang yang Engkau beri petunjuk
وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ,
selamatkanlah aku bersama mereka yang telah Enkau beri keselamatan
وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ,
pelihara-lah aku bersama mereka yang telah Engkau pelihara
وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ,
berikanlah keberkahan pada sesuatu yang Engkau berikan padaku
وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ,
Dan jagalah aku dari kejahatan apa saja yang telah Engkau tetapkan
فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ,
karena sesungguhnya Engkaulah yang menghukumi dan tidak dihukumi
وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ,
dan sesunguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau tolong
تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
maka Maha Agunglah Engkau dan Maha luhurlah Engkau
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ
dan semoga Allah tetap mencurahkan keselamatan dan kesejahteraan pada Nabi Muhammad
Dalil-Dalil Kesunattan qunut subuhBerikut ini dikemukakan dalil dalil tentang kesunnatan qunut subuh yang diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Hadits dari Anas ra.“Bahwa
Nabi saw. pernah qunut selama satu bulan sambil mendoakan kecelakaan
atas mereka kemudian Nabi meninggalkannya.Adapun pada shalat subuh, maka
Nabi melakukan qunut hingga beliau meninggal dunia”
Hadits ini
diriwayatkan oleh sekelompok huffadz dan mereka juga ikut
meriwayatkannya dan mereka juga ikut menshahihkannya. Diantara ulama
yang mengakui keshahihan hadis ini adalah Hafidz Abu Abdillah Muhammad
ali al-balkhi dan Al-Hakim Abu Abdillah pada beberapa tempat di kitabnya
serta imam Baihaqi. Hadits ini juga turut di riwayatkan oleh
Darulquthni dari beberapa jalan dengan sanad-sanad yang shahih.
2. Hadits dari Awam Bin Hamzah dimana beliau berkata :“Aku
bertanya kepada Utsman –semoga Allah meridhoinya- tentang qunut pada
Subuh. Beliau berkata : Qunut itu sesudah ruku. Aku bertanya :” Fatwa
siapa?”, Beliau menjawab : “Fatwa Abu Bakar, Umar dan Utsman
Radhiyallahu ‘anhum”.
Hadits ini riwayat imam Baihaqi dan beliau
berkata : “Isnadnya Hasan”. Dan Baihaqi juga meriwayatkan hadits ini
dari Umar Ra. Dari beberapa jalan.
3. Hadits dari Abdullah bin Ma’qil at-Tabi’i“Ali Ra. Qunut pada shalat subuh”.
Diriwayatkan oleh Baihaqi dan beliau berkata : “Hadits tentang Ali Ra. Ini shahih lagi masyhur.
4. Hadits dari Barra’ Ra. :“Bahwa Rasulullah Saw. melakukan qunut pada shalat subuh dan maghrib”. (HR. Muslim).
5. Hadits dari Barra’ Ra. :“Bahwa Rasulullah Saw. melakukan qunut pada shalat subuh”. (HR. Muslim).
Hadits
no. 4 diriwayatkan pula oleh Abu Dawud dengan tanpa penyebutan shalat
maghrib. Imam Nawawi dalam Majmu’ II/505 mengatakan : “Tidaklah mengapa
meninggalkan qunut pada shalat maghrib karena qunut bukanlah sesuatu
yang wajib atau karena ijma ulama menunjukan bahwa qunut pada shalat
maghrib sudah mansukh hukumnya”.6. Hadits dari Abi rofi’“Umar
melakukan qunut pada shalat subuh sesudah ruku’ dan mengangkat kedua
tangannya serta membaca doa dengn bersuara”. (HR Baihaqi dan ia
mengatakan hadis ini shahih).
7. Hadits dari ibnu sirin, beliau berkata :“Aku
berkata kepada anas : Apakah Rasulullah SAW. melakukan qunut pada waktu
subuh? Anas menjawab : Ya, begitu selesai ruku”. (HR. Bukhary Muslim).
8. Hadits dari Abu hurairah ra. Beliau berkata :
“Rasulullah
Saw. jika beliau mengangkat kepalanya dari ruku pada rekaat kedua
shalat subuh beliau mengangkat kedua tangannya lalu berdoa : “Allahummah
dini fii man hadait ….dan seterusnya”. (HR. Hakim dan dia
menshahihkannya).
9. Hadits dari Hasan bin Ali bin Abi Thalib ra. Beliau berkata :“Aku
diajari oleh rasulullah Saw. beberapa kalimat yang aku ucapkan pada
witir yakni : Allahummah dini fii man hadait ….dan seterusnya” (HR Abu
Dawud, Tirmidzi, Nasai dan selain mereka dengan isnad yang shahih)
10. Hadits dari Ibnu Ali bin Thalib ra.Imam Baihaqi meriwayatkan dari Muhammad bin Hanafiah dan beliau adalah Ibnu Ali bin Thalib ra. Beliau berkata :
“Sesungguhnya doa ini adalah yang dipakai oleh bapakku pada waktu qunut diwaktu shalat subuh” (Al-baihaqi II/209).
11. Hadist doa qunut subuh dari Ibnu Abbas ra. :Tentang doa qunut subuh ini, Imam baihaqi juga meriwayatkan dari beberapa jalan yakni ibnu abbas dan selainnya:
“Bahwasanya
Nabi Saw. mengajarkan doa ini (Allahummah dini fii man hadait ….dan
seterusnya) kepada para shahabat agar mereka berdoa dengannya pada waktu
qunut di shalat subuh” (Al-baihaqi II/209).
Demikianlah Beberapa
Dalil yang dipakai para ulama-ulama shlusunnah dari madzab syafiiyah
berkaitan dengan fatwa mereka tentang qunut subuh.
PILAR-PILAR KASIH TERTINGGAL DISINI SENANDUNG RINDU MENITI KASIH TERLONTAR AKU JATUH BERDERAI HANYA MENANTI DAN MENANGIS SEDIH...
Friday, November 16, 2012
ALLAH MEMBERI YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN
“Allah kadang memberikan apa yang kita
butuhkan, bukan yang kita inginkan”. Kalimat yang sudah sering bahkan
sudah tidak asing lagi. Kapan kita meminta organ tubuh kita yang
sempurna ini kepada Allah? Tangan, kaki, mata, telinga, hidung, mulut
semua diberikan gratis dan tanpa dipungut biaya sepersenpun. Allah
berikan ukuran-ukuran yang sesuai dengan kebutuhan, apakah iya kita
meminta Allah dengan kata-kata “Ya Allah ku inginkan gigi ini yang kuat
dengan jumlah 32 dengan ukuran panjang 5ml dan lebar 3ml per butir
dengan berat 0,1gr”? sungguh Maha besar Allah yang memberikan
kesempurnaan tanpa kita meminta, kapankan kita bersyukur dengan keadaan
ini?sudah berapakali kita sombong dengan tingkah yang kita lakukan,
dengan semua yang kita miliki? Harusnya ada kesadaran bahwa semua yang
kita miliki ini milik Allah.
Lantas dengan apa kita membalas semua ini
kepada Allah? Apa iya mau memberi barang yang kita punya? Uang, motor,
mobil, bunga, rumah, pakaian. Ketahuilah Allah tak butuh itu, itu semua
milik Allah. Sebetulnya kita tak punya apa-apa di dunia ini, semua
barang-barang, prabotan semua milik Allah. Dan sesungguhnya yang Allah
inginkan hanyalah bertakwa kepada-Nya, menjalankan perintah-Nya dan
menjahui semua larangan-Nya, sungguh simpel kan? Hanya itu saja. Semua
petunjuk-petunjuk sudah tertulis dalam Al-Qur’an dan Hadits, kurang apa
coba? Lantas setelah kita taat pada-Nya kita dimasukkan dalam
syurga-Nya, yang semua kita inginkan ada disana. Sungguh begitu murah
hati-Nya Allah.
Apa yang sudah kita lakukan sekarang?
Sudah menjadi manusia berakwakahah? Jika belum mari kita lukan dari
sekarang, jangan sia-siakan mumpung masih hidup, kita tak tau kapan
mati.
Subscribe to:
Posts (Atom)