Halaman

Sunday, November 6, 2016

Cara Memotret HDR Dengan Canon EOS 600D

Cara Memotret HDR Dengan Canon EOS 600D

Cara Memotret HDR Dengan Canon EOS 600DCanon EOS 600D Terdapat fitur HDR (HigH-Dynamic Range) HDR dapat diakses melalui dial exposure mode yang menampilkan sejumlah besar pilihan scene mode disamping mode P, Av, Tv, dan M. Gambar yang dihasilkan dengan mode HDR melalui tiga frame yaitu : under, normal, dan over, yang secara otomatis. Pastikan dalam penggunaan alat ini tetap direkomendasikan agar farming gambar benar-benar stabil. Pastikan juga dalam penggunaan HDR tidak ada objek yang bergerak sehingga tidak akan ada bayangan dari objek gambar yang bergerak.
Ambil 7 jepretan foto atau lebih untuk membandingkan gambar foto dan apabila HDR pada kondisi normal dihasilkan 5 foto dengan nilai eksposur berbeda dan digabungkan apabila dalam pengambilan gambar dalam kondisi gelap-terang yang mencolok, dapat ambil 7eksposur sekaligus sehingga hasilnya lebih bagus lagi dalam hasil gambar yang sempurna. Gunakan fitur bracketing yang terdapat pada camera Canon EOS 600D, dengan fitur ini akan secara otomatis menaik atau menurunkan nilai eksposur dengan sangat cepat oleh karena itu tangan kita tidak perlu repot-repot memutar tombol dial. Gunakan format RAW saat memotret HDR.
Gunakan matrix metering atau evalutive meteing, karena akan mengukur semua elemen dalam objek foto sebelum menentukan berapa besar exsposur yang dibutuhkan. Dengan tambahan tripod foto kita akan lebih tajam dan tidak blur karena konsisten dari hasil jepretan ke jepretan berikutnya. Tripod berfungsi agar foto tidak akan kabur dan tambahan shutter release agar gambar lebih seperti aslinya. Nilai Aperture dalam satu seri pemotretan untuk sebuah objek jangan diubah-ubah. Setel mode eksposur pada posisi Aperture property (A atau Av) untuk ketajaman dan konsisten hasil akhir foto HDR. Setelah pemotretan selesai kita dapat menyatukan foto-foto dengan sofwere HDR. Dengan fitur HDR yang ada dalam kamera Canon EOS 600D kita dapat mengotak-atik gambar dengan semaunya. Dengan banyak tips penggunaan HDR diatas pembaca dapat mengerti cara-cara pemakaian HDR dalam kamera Canon EOS 600D dengan baik dan dapat menghasilkan gambar yang sempurna.

Cara Menghasilkan Bidikan Cerah dan Jelas

TIPS & TUTORIALS

Cara Menghasilkan Bidikan Cerah dan Jelas

Dengan menaikkan ISO speed, ini akan meningkatkan kepekaan kamera terhadap cahaya (photosensitivity), sehingga Anda dapat menangkap bidikan yang cerah dengan secercah cahaya. Jika Anda menaikkan ISO speed dan menembakkan flash pada saat yang bersamaan dalam bidikan telefoto, cahaya flash akan mampu mencapai jarak yang lebih panjang. Kecerahan yang mencukupi juga dapat diperoleh dengan mudah apabila intensitas cahaya flash lemah. Berikut ini saya akan menjelaskan efek yang dapat diperoleh dari mengombinasikan ISO speed tinggi dengan fotografi flash. (Dilaporkan oleh: Koji Ueda)

Menangkap Raut Wajah Model yang Berseri

Setelah menempatkan emiter unit flash pada jarak yang lebih jauh dari subjek, cahaya akan menyebar ke area yang lebih luas, dan karena itu akan melemahkan penyinaran pada subjek. Dalam hal ini, Anda dapat menaikkan ISO speed untuk meningkatkan photosensitivity (kepekaan foto) kamera. Dengan melakukan hal itu, Anda dapat memperoleh kecerahan yang cukup, bahkan apabila intensitas cahaya flash melemah. Dalam contoh ini, saya menetapkan ISO speed ke 800 dan exposure compensation ke +2EV untuk menangkap raut wajah yang berseri dari kedua model di atas panggung dalam kilauan cahaya. Untuk mencegah subjek menjadi buram lantaran pergerakan subjek, saya menetapkan shooting mode ke Shutter-priority AE, lalu menetapkan shutter speed ke 1/200 detik.
EOS 600D/ EF70-300mm f/4-5.6L IS USM/ Shutter-priority AE (1/200 det., f/4.0, +2EV)/ ISO 800/ WB: Auto/ Flash: Speedlite 580EX II (E-TTL, flash exposure compensation: +0.3EV)

Saran

  • Gunakan ISO speed yang lebih tinggi untuk mengimbangi cahaya lemah lantaran jarak yang lebih panjang
  • Memilih Shutter-priority AE mode untuk mencegah subjek menjadi buram

Kondisi Pemotretan

Jarak kamera dari model hanya sekitar 5m. Panggungnya dikelilingi oleh rel sehingga tidak mungkin bagi saya untuk maju lebih mendekati mereka. Pada ISO 100, diperlukan jumlah cahaya yang cukup besar untuk memperoleh kecerahan yang memadai dari jarak ini. Sebetulnya, suasana yang lebih cerah akan lebih disukai.

Posisi subjek, kamera dan Speedlite

A: Kira-kira 5m

Menangkap Burung Liar dalam Warna Jelas dari Jarak Jauh

Untuk mereproduksi warna burung liar ini secara jelas di hutan yang remang-remang, saya memanfaatkan flash, dan mengurangi flash exposure compensation ke -0.3EV untuk mencegah cahaya flash yang kuat merusak suasana alam. Namun demikian, jarak kamera dari model hanya sekitar 10m. Jadi, saya tetapkan ISO speed ke 1000. Dengan meningkatkan photosensitivity kamera sambil mempertahankan intensitas flash tetap rendah, saya dapat mereproduksi warna burung di kejauhan dalam nada warna cerah dan jelas.
EOS 50D/ EF100-400mm f/4.5-5.6L IS USM/ Aperture-priority AE (1/200det., f/5.0, -0.7EV) ISO 1000/ WB: Auto/ Flash: Speedlite 580EX (E-TTL, flash exposure compensation: -0.3EV)
Foto oleh: Shogo Asao

Saran

  • Naikkan ISO speed untuk mengurangi intensitas flash
  • Reproduksi subjek utama dalam warna yang jelas menggunakan cahaya flash

Kondisi Pemotretan

Suasana hutan tropis remang-remang, setelah turun hujan. Saya mendaki bukit yang tidak terlalu tinggi untuk menangkap bidikan burung quetzal (Pharomachrus Mocinno) yang sedang bertengger di cabang pohon pada level matanya. Mereproduksi warna yang jelas Ini akan sulit jika hanya mengandalkan ISO speed tinggi.

Posisi subjek, kamera dan Speedlite

A: Kira-kira 10m

Mereproduksi Raut Wajah Model yang Putih Berseri Secara Alami

Di sini, saya memanfaatkan pantulan flash dengan reflektor untuk menangkap model di tempat dengan pencahayaan alami. Saya memilih Shutter-priority AE mode untuk mencegah subjek menjadi buram, dan menetapkan shutter speed ke 1/125 detik. Dengan mempertimbangkan bahwa akan ada noise minimal pada ISO speed tinggi, saya memilih pengaturan ISO 800. Exposure compensation dinaikkan hingga +1.3EV agar mencapai aperture maksimum untuk lensa yang saya gunakan, sedangkan flash exposure compensation dinaikkan hingga +2EV. Dengan mengombinasikan ISO speed tinggi dengan exposure compensation dan flash exposure compensation, saya dapat mereproduksi raut wajah model yang putih berseri dalam gambar saya.
EOS 7D/ EF70-200mm f/4L IS USM/ Shutter-priority AE (1/125 det., f/4.0, +1.3EV)/ ISO 800/ WB: Auto/ Flash: Speedlite 580EX II (E-TTL, flash exposure compensation:+2EV)

Saran

  • Manfaatkan pantulan flash dengan reflektor
  • Gunakan ISO speed tinggi, exposure compensation dan flash exposure compensation untuk menghasilkan bidikan yang cerah

Kondisi Pemotretan

Saat itu ada acara besar, dan plafon serta dinding terletak jauh dari kamera. Selain itu, pencahayaan lokasi disesuaikan menurut produk yang terpajang, sehingga bayangan cenderung tercipta oleh partisi dan pilar stan. Saya ingin menangkap model dengan pencahayaan lembut, tetapi kondisi di sekitarnya tidak memungkinkan bagi saya untuk memanfaatkan pantulan flash.

Posisi subjek, kamera dan Speedlite

A: Kira-kira 3m
B: Terberai

Langkah-langkah membidik dengan ISO speed tinggi dan flash

1. Pilih shooting mode

Pilih shooting mode pada kamera menurut kondisi subjek.

2. Tetapkan shutter speed dan nilai aperture

Pilih shutter speed dan nilai aperture menurut ekspresi yang Anda niatkan. Untuk foto flash dengan unit flash Canon yang terpasang, shutter speed maksimum pada umumnya ditetapkan ke nilai antara 1/200 dan 1/300 detik (bervariasi menurut kerangka model kamera).

3. Tetapkan ISO Speed

Ambil beberapa bidikan percobaan, lalu pilih ISO speed menurut kecerahan di sekitar. Meskipun noise mungkin lebih teramati pada ISO speed tinggi, namun kamera EOS yang ada saat ini patut bangga dengan performa reduksi noise yang sangat tinggi, sehingga nada kulit subjek potret dapat direproduksi secara indah hingga sekitar ISO 800.

4. Sesuaikan ISO speed seperlunya

Periksa gambar yang sudah Anda tangkap. Jika kecerahannya berbeda dari yang Anda perkirakan, sesuaikan ISO speed sebagaimana mestinya.

Tuesday, September 27, 2016

Level Kamera DSLR (CANON & NIKON) Berdasarkan Tingkat Penggunaannya



   Saat ini kamera DSLR sudah sangat ramai diperjualbelikan di indonesia, hal ini terbukti setiap saya pergi travel hunting foto untuk koleksi pribadi maupun nasional geograp saya melihat anak-anak SMA bahkan SMP sudah banyak yang “nenteng kesana-kemari” kamera DSLR dan harga kamera yang mereka bawa juga tidaklah murah.
Nah...kali ini saya akan membahas secara lengkap tentang PERBEDAAN / LEVEL / KELAS 2 MEREK TERNAMA KAMERA DSLR yaitu “NIKON DAN CANON”.

   Peralatan photography yang sangat bermacam-macam juga memiliki tingkatan untuk para penggunanya masing-masing. Ada yang dirancang untuk pemula (beginner), serius (advanced/semi pro) ataupun kelas profesional (master) sekalipun. Salah satu peralatan fotografi yang memiliki tingkatan berdasarkan penggunanya adalah body kamera (lihat foto di bawah).

NIKON & CANONNIKON & CANON

   Body sebuah kamera DSLR memiliki kelas kamera masing-masing untuk segmen pasar yang ditujunya. Kelas ini ditujukan untuk berbagai macam kelas penggunanya. Melalui catatan kali ini saya coba memaparkan berbagai macam jenis kamera DSLR berdasarkan tingkat para penggunanya. Tidak hanya itu saya juga akan memaparkan perbedaan antara kamera DSLR pemula dan profesional DSLR dari merk CANON & NIKON

   Dalam catatan kali ini saya membagi segmen pengguna fotografi berdasarkan 3 segmen, yaitu kelas Pemula (beginner), kelas Serius (advance) dan kelas Profesional. Dari 3 segmen saya buat saya membagi masing-masing segmennya ke dalam 2 kelas. (foto utama). Saya membagi tiap kelas & segmennya berdasarkan teknologi yang ada pada tiap kamera. Misalnya seberapa besar sensor kameranya (fullframe atau APS-C), seberapa cepat mode burst fotonya, bagaimana kerumitan penggunaannya dan masih banyak lagi.

CANON 

   Canon pertama kali mengeluarkan kamera Digital SLR pada tahun 2000 yaitu dengan seri D30. Barulah 2 tahun kemudian mengeluarkan digital SLR fullframe pertama dengan resolusi 11.1 Mega Pixel. Di tahun 2010 Canon memiliki market share 41% untuk pasar DSLR, terpaut cukup jauh dengan Nikon yang hanya 35%. Perlu diketahui juga bahwa penamaan kamera Canon tergantung pada daerah pemasarannya. Misalnya di Amerika disebut Rebel T5i, di Eropa disebut 700d namun di Jepang Kiss X7i, meskipun semuanya masih satu tipe dan satu produk.



1. Kelas Pemula Entry Level :
  • 1100D Rebel T3 Kiss X50 –> (1000D Rebel XS Kiss F)
  • 100D Rebel SL1 Kiss X7
1100D1100D
Di kelas pemula Canon tidak terlalu berkembang, ini terbukti dari kamera di segmen pemula versi 1000d diperkenalkan tahun 2008 sedangkan 3 tahun kemudian Canon baru mengupgradenya dengan 1100d. Jika dibandingkan dengan Nikon, versi DSLR pemula Canon memiliki build quality yang lebih buruk. Terasa licin ketika digenggam. Sama seperti Nikon, 1100d juga memiliki warna body selain hitam. Ada silver, coklat dan merah. Tapi menariknya Canon juga mengeluarkan versi 100d. Hal itudibuat bukan untuk menggantikan pangsa pasar 1100d namun malah membuat pansa pasar baru mengingat versi 100d adalah DSLR terkecil dan teringan di dunia. 30% lebih kecil dari 650d. Yang menarik dari Canon adalah semua DSLR sudah memiliki motor focus di bodynya termasuk seri pemula.

2. Kelas Pemula Mid Range :

700D Rebel T5i Kiss X7
–> (650D Rebel T4i Kiss X6i –> 600D Rebel T3i Kiss X5 –> 550D Rebel T2i Kiss X4 –> 500D Rebel T1i Kiss X3 –> 450D Rebel XSi Kiss X2 –> 400D Digital Rebel XTi Kiss Digital X –> 350D Digital Rebel XT Kiss Digital N –> 300D Digital Rebel Kiss Digital).
700D or T5i-With100-400Zoom700D or T5i-With100-400Zoom
   Seperti yang sudah kita bahas kalau Canon sangat lemah di segmen entry level, jauh berbeda dengan segmen Mid Range-nya. Memang benar Canon benar-benar terfokus pada segmen pasar yang satu ini. kenapa? karena di jajaran disegmen ini sejak tahun 2003 sampai sekarang memiliki 7x upgrade teknologi. Mulai dari Canon EOS 300D di tahun 2003 sampai 700D yang baru diumumkan tahun ini. Di jajaran segmen ini Canon memiliki layar yang bisa dilipat yaitu 600D, 650D hingga 700D. Bahkan Canon juga membuat gebrakan fitur layar sentuh di body 650D & 700D. Layar sentuh bisa digunakan untuk menentukan daerah fokus saat mengambil foto ataupun video sekalipun di mode live view.

3. Kelas Semi Advanced :

70D –> (60D[a] –> 50D –> 40D –> 30D –> 20D[a] –> D60 –> D30).

Canon EOS 70DCanon EOS 70D
   Jajaran di segmen ini dimaksudkan untuk melawan Nikon seri D7xxx. Versi terbaru Canon di segmen ini ialah EOS 70D setelah sebelumnya EOS 60D. Fitur yang ditawarkan di versi ini adalah tingkat kreativitas penghobi fotografer yangsudah mengerti dasar-dasar fotografi & ingin ke tingkat yang lebih serius.
Di kelas Semi Advanced berbeda dengan Nikon, Canon memiliki fitur layar yang bisa dilipat pada seri 60D dan 70D. Tak hanya itu, bahkan ada hal yang unik dimana Canon juga meluncurkan 60Da. “a” disini sebagai inisial astrography, memang versi ini dtunjukan untuk bidag astrography. Di body kelas semi Advanced Canon ini kita juga akan menemui 2LCD & tombol putar khas Canon, Quick Dial Button.

4. Kelas Advanced : EOS 6D–> (7D)

Canon EOS 6DCanon EOS 6D
   Sama seperti Nikon yang semula mengisi kelas ini dengan APS-C ke fullframe, Canon pun demikian. Semula kelas ini diisi dengan Canos EOS 7D yang bersensor APS-C lalu digantikan dengan EOS 6D dengan sensor fullframe. Tapi yang membuat susah adalah Canon EOS 6D tidak memiliki built in flash jika kita lupa membawa Flash Gun, sehingga kita harus menggunakan flash eksternal / flash gun.

5. Kelas Semi-Profesional : 5D Mark III –> (5D Mark II –> 5D)

Canon 5D Mark IIICanon 5D Mark III
   Dari segi fitur & kenyamanan yang diberikan juga dibuat lebih sempurna. Pada segmen kali ini Canon mengandalkan varian 5D-nya, saat tulisan ini dibuat yang terbaru adalah 5D Mark III sebagai saingan dari Nikon D800(E). Perlu diingat resolusi DSLR terbesar dari Canon adalah 22.3MP yang terdapat pada tipe ini, 5D Mark III. Canon juga membuat sejarah dengan memberikan 61 titik fokus dalam body 5D Mark III. Seperti yang kita tahu sayangnya Canon biasanya mengesampingkan fitur ini, terbukti dengan rata-rata DSLR Canon memiliki titik fokus yang jauh lebih sedikit dibanding pesaingnya, Nikon.  Dari segi pengalaman saya hasil jepretan tipe ini setara dengan saingannya Nikon D800(E) yang disayangkan adalah D800(E) memiliki resolusi 36MP & memiliki built in flash sedangkan 5D Mark III tidak ada dan kembali lagi kepada pengalaman saya menggunakan kamera ini, saya mempunyai kesimpulan jika 5D Mark III ini lebih enak tidak ada flash internal, kenapa??? Ini bisa dilihat dari fitur yang disediakan belum lagi pada pemakaian “serius/propesional” hampir tidak pernah menggunakan built-in flash, melainkan ekternal flash. Lagipula, menyebut kata kualitas dan hasil foto tidak semata-mata dari lensa kit-18-55mm. Apalagi preferensi hasil seperti skin-tone sangat relatif.

6. Kelas Profesional
Full frame : 1DX –> ( 1DS Mark III –> 1DS Mark II –> 1DS )
APS-H : 1D Mark IV –> ( 1D Mark III –> 1D Mark II N –> 1D Mark II –> 1D )

Canon EOS 1DXCanon EOS 1DX
   Ada yang menarik dari kelas DSLR kelas Profesional Canon, yaitu tersedianya 2 versi sensor. Selain sensor fullframe, Canon juga sempat membuat DSLR profesional dengan sensor APS-H. Lalu apa bedanya ? Sensor fullframe sama besarnya dengan negatif film pra era digital fotografi, APS-C memiliki crop sensor 1.5x untuk Nikon & 1.6x untuk Canon. Sedangkan APS-H sendiri memiliki crop sensor 1.29x. Hebatnya lagi Canon juga memperkenalkan 1DC. Versi 1DX yang dispesialkan untuk membuat film. disini untuk cinematografi.
Yang perlu diingat :
  • Kamera DSLR Canon memiliki 3 jenis ukuran sensor format. (APS-C, APS-H & full frame)
  • Jika pada Nikon ada lensa DX & lensa FX, maka di Canon ada lensa EF (full frame) dan EF-S (APS-C). Lensa EF & EF-S bisa digunakan di kamera Canon bersensor APS-C. Sedangkan kamera fullframe & APS-H hanya bisa lensa berteknologi EF.
  • Semua body Canon EOS DSLR memiliki built in motor focus. Sangat menguntungkan, kalau di Nikon seri pemula tidak memiliki teknologi ini jadi PARA PEMULA BISA LEBIH UNTUNG MENGGUNAKAN CANON (kembali lagi kepada diri anda masing-masing lebih suka produk yang mana).
  • Hampir semua titik fokus Canon jauh lebih sedikit dibanding Nikon (dengan catatan masih menggunakan lensa standar). Namun Canon 5D Mark III & 1DX memiliki 61 titik fokus dan merupakan yang terbanyak, bahkan mengalahkan Nikon D800(E).
  • Canon 650D, 700D & 70D memiliki fitur layar sentuh, WiFi, GPRS.
  • Lensa Canon biasanya lebih murah dibanding Nikon. Canon juga memiliki varian yang lebih banyak dibanding Nikon. (Contoh: Nikon membuat lensa 70-200 f/2.8 VR dengan harga 20 jutaan. Sedangkan Canon memiliki 4 versi dalam berbagai harga. Canon EF 70-200 f/2.8 IS Rp. 28.984.651. Canon EF 70-200 f/2.8 non IS Rp.17.386.151.  70-200 f4 juga demikian, versi IS memiliki harga 15.078.050 & non-IS 9.278.800)
  • Lensa kit 18-55 Canon dari segi kualitas & hasil masih kalah dengan lensa kit Nikon (jika tidak di edit).
  • Lensa Canon versi L atau Luxury (dengan gelang merah) semuanya merupakan lensa EF
  • Lensa laras panjang Canon berwarna putih
  • Body Canon EOS seri profesional (1D & 5D) & 6D tidak memiliki built-in flash
  • Versi 650D, 700D & 70D memiliki layar yang bisa diputar.
Nikon

   Nikon adalah merk paling konservatif dalam soal teknologi kamera, namun ciri khasnya ini yang saya suka. Ini terbukti dengan lensa-lensa tua di zaman negatif film yang masih bisa digunakan di kamera modern, bandingkan dengan pesaing beratnya, Canon, yang menggunakan lensa jenis baru di saat era fotografi digital pertama kali muncul. Berkebalikan dengan Canon, penamaan sistem kamera Nikon menggunakan huruf “D” yang berarti “digital” dibagian depan sebelum angka. Kamera DSLR Nikon juga dapat dibedakan dengan melihat tanda merah dibagian handgrip-nya.

Berikut ini perbandingan seluruh kamera DSLR Nikon supaya teman-teman bisa membandingkan bentuknya sendiri. Untuk perbandingan spesifikasi klik http://www.dpreview.com/products/compare/side-by-side?products=nikon_d3200&products=nikon_d5200&products=nikon_d7100&products=nikon_d600&products=nikon_d800e&products=nikon_d4Berikut ini perbandingan seluruh kamera DSLR Nikon supaya teman-teman bisa membandingkan bentuknya sendiri. Untuk perbandingan spesifikasi klik http://www.dpreview.com/products/compare/side-by-side?products=nikon_d3200&products=nikon_d5200&products=nikon_d7100&products=nikon_d600&products=nikon_d800e&products=nikon_d4

1. Kelas Pemula Entry Level : D3200 –> (D3100 –> D3000 –> D40)

Nikon D3200Nikon D3200
   Kamera Entry level Nikon bentuknya ringkas , menguatamakan kemudahan pengoperasian & user interface pada LCDnya mudah dimengerti. Dibandingkan Nikon atau Sony, kamera entry level dari Nikon lebih “sedikit kasar” & lumayan nyaman untuk digenggam, tidak licin atau halus seperti Canon .Sayangnya untuk kamera Entry Level & Midrange Nikon tidak memiliki motor focus pada body-nya berbeda dengan Canon, sehingga hanya cocok untuk lensa dengan built-in motor, yaitu lensa seri AF-S. Kamera di segmen pemula biasanya juga memiliki varian warna selain hitam. Misalnya kamera DSLR dengan warna merah, silver ataupun coklat, sangat cocok untuk teman-teman yang ingin menarik perhatian dengan kameranya.

2. Kelas Pemula Midrange : D5200 –> (D5100–> D5000–>D60–> D40x –> D50

Nikon D5200Nikon D5200
   Kelas ini dibuat untuk pemula namun lebih serius. Biasanya memiliki LCD yang dapat dilipat / Fliped out LCD (kecuali D60, D40x & D50 karena merupakan jenis lama). Sayangnya Nikon hanya mengeluarkan kamera DSLR dengan LCD lipat hanya di varian d5xxx ini. Kamera d5xxx tidak memiliki built in motor focus di body nya sehingga hanya cocok untuk lensa AF-S.

3. Kelas Semi Advanced : D7100 –> (D7000–>D90–>D80–>D70s–>D70)

Nikon D7100Nikon D7100
   Ciri kamera di segmen ini ialah fitur perekaman video yang lebih mutakhir, sudah memiliki built in motor sehingga bisa menggunakan lensa AF-D, kecepatan dalam mengambil foto, bentuk body yang lebih besar serta adanya 2 LCD. Kamera DSLR kelas pemula hanya memiliki sebuah LCD sedangkan kelas Advanced dan profesional 2 LCD. Satu berwarna dan satu lagi monokrom.

4. Kelas Advanced : D600 –> (D300s–>D300–>D200–>D100)

Nikon D600Nikon D600
   Kelas Advanced dibuat untuk orang-orang yang sudah mengerti pengaturan dasar tentang fotografi & membutuhkan fitur-fitur yang lebih canggih. Semula segmen ini diisi Nikon dengan kamera DX (D300/D300S), namun sekarang berubah dengan hadirnya seri D600 yang sudah fullframe & merupakan alternatif untuk kamera fullframe dengan harga miring. Untuk fotografer olahraga profesional tak sedikit yang menggunakan Nikon D300 dibanding kamera fullframe. Mengapa? Karena focal length yang didapat lebih panjang dibanding kamera fullframe. Selain itu D300 memiliki burst foto tercepat dibanding kamera DSLR APS-C Nikon lainnya.

5. Kelas Semi Profesional : D800/D800E –> (D700)

Nikon D800ENikon D800E
   Di segmen ini Nikon membuat kamera DSLR dengan kualitas gambar terbaik di kelasnya (sampai tulisan ini terposting). Nikon membuat gebrakan baru dengan menggunakan sensor fullframe berkekuatan 36MP. Terbesar untuk ukuran DSLR.

6. Kelas Profesional : D4 –> (D3, D3x, D3s) (D1, D1x, D2x, D2xs) (D1h, D2h, D2hs)

Nikon D3 XNikon D3 X
   Kamera di segmen ini adalah seri premium. Fotografer olahraga & yang mahir dengan strobist pasti memilih kamera dari kelas ini. Namun Nikon baru menghadirkan kamera profesional fullframe di seri Nikon D3 tahun 2007. Teringgal jauh dengan Canon yang sejak 2002 sudah mengeluarkan versi fullframenya.
Yang perlu diingat :
  • DSLR Nikon DX bersensor APS-C sedangkan FX bersensor fullframe.
  • Lensa Nikon pun demikian, ada versi DX & FX. Namun dengan body DX, semua jenis lensa tetap cocok digunakan. Sedangkan untuk body FX hanya bisa menggunakan lensa FX juga. Jika dipaksakan akan muncul vignet.
  • Semua Digital SLR Nikon memiliki mounting jenis “F” , lensa Nikon di jaman negatif film masih bisa digunakan
  • Kamera DSLR Nikon di segmen Pemula (seri d3xxx & d5xxx) tidak memiliki motor focus dalam body-nya, sehingga hanya cocok untuk lensa AF-S
  • Ada 2 jenis motor lensa yang dikenal di mounting Nikon. AF-S & AF-D
  • Kamera DSLR Nikon di segmen Pemula (seri d3xxx & d5xxx) hanya memiliki 1 buah LCD, segmen lainnya terdapat LCD monokrom tambahan di body bagian atas
  • Untuk masalah jumlah titik fokus pada kamera, baik DSLR pemula sampai profesional, Nikon selalu menyediakan titi fokus yang lebih banyak dari Canon
  • Kamera Nikon selain seri pemula (D7100, D600, D800 & D4) memiliki built in focus motor sehingga lensa jenis non-AF-S tetap bisa digunakan dengan fitur auto fokus yang tetap bisa dijalankan
  • Body Nikon seri D4, D800 & D600 terbuat dari magnesium alloy, bukan plastik
  • Hanya seri D5xxx yang memiliki layar yang bisa dilipat
  • Semua DSLR Nikon memiliki built-in flash kecuali Nikon seri Profesional (D4)
  • Varian D800 memiliki 2 versi yaitu D800 & D800E
  • Saat ini DSLR Nikon dengan resolusi terbesar adalah D800 & D800E dengan resolusi 36 MP
Kesimpulan ada ditangan anda, jadi anda bisa memilih dan menentukan mana yang lebih bagus...dan ini sedikit masukan dari saya berdasarkan pengalaman menggunakan 2 produk ini:
- Canon…lembut & skin tone bagus.
+ Nikon…..tajam & warna lebih kental….
- Canon…enak buat foto potrait…
+ Nikon…dinamic range lebih tinggi cocok utk lanscape & interior…
-Canon…enak buat fun…
+ Nikon…menu banyak/rumit.

Secara image quality nikon diatas canon, nikon lebih tajam, detail & dinamic rang tinggi (d7100 menang lawan 70d / 7d / 5d2 / 5d3) Secar funsional Canon diatas Nikon (karena kemampuan low light-nya dengan noise yang lebih minim).

Tuesday, September 13, 2016

SUKSES ITU


Cek Disini Kalo Mau Nyelamatin Masa Depan Ente Gan!


Gambar diatas berhasil menjadi bukti kesuksesan para pembela kebenaran menumpas kejahatan. Bukan masalah monster atau Rita Repulsa yang sukses mereka tumpas Gan. Tapi, mereka ber-enam berhasil sukses membius masa kecil kita. Terutama bagi ente-ente yang angkatan 90-an! Mulai dari pose sampe tagline ane berani tarohan ente-ente pasti khatam semuanya Gan. Lagunya apalagi, melekat banget. Pasti waktu TK sering banget deh “sing a long” lagu Power Ranger ini. walaupun gak jelas liriknya, yang penting nadanya "Go, Go, Power Ranger!". Intinya, buat ane mereka sukses menghiasi masa kecil ane.
Terus yang jadi pertanyaan, menurut ente sukses itu gimana sih? Apakah ikutan jadi power ranger juga?



Sekarang ini udah jamannya orang bebas berekspresi dan berkarya Gan, jadi gak menutup kemungkinan buat ente-ente yang ngerasa bahwa gagal adalah sahabat karib, bisa bangkit menciptakan sebuah kesuksesan.
Terus sebenernya hal apa yang bisa bikin ente ngerasa udah sukses?
Kebetulan lagi banyak #ITUSUKSESKU di Lounge picture, ane pengen share “sukses” menurut ane, sekalian nanya sama penghuni KASKUS semua, sukses dalam "takaran" ente gimana?



Ane pribadi merasa bahwa kesuksesan itu, gak selalu urusan profesi atau pekerjaan, tapi bagaimana kita bisa hidup dari passion Gan.
Bisa mandiri dan menjadi pribadi yang kuat tanpa harus mengikuti arus. Selalu percaya pada apa yang kita jalani dan tekuni. Gak pernah bosan untuk selalu mengeksplore dan menggali lebih dalam tentang apa yang kita cintai. Bisa mewujudkan mimpi-mimpi kecil orang yang kita cintai, misalnya orang tua. Tapi, jujur aja yang bagian ini ane nulisnya tulus dari hati, walaupun sekarang Tulus lagi terkenal gara-gara "Pamit".

Berangkatin Orang Tua Naik Haji

Cek Disini Kalo Mau Nyelamatin Masa Depan Ente Gan!

Bisa berangkatin orang tua naik haji itu adalah sebuah sukses yang paling keren menurut ane. Gimana coba rasanya bisa ngeliat orang tua Agan naik haji dari keringat Agan? Terharu udah pasti, bangga apa lagi, dan sudah bisa dikatakan Agan adalah anak soleh!




Jadi Sarjana yang Pake Toga!

Cek Disini Kalo Mau Nyelamatin Masa Depan Ente Gan!

Selain berangkatin naik haji, bisa ngeliat mereka bahagia karena kita bisa menyelesaikan pendidikan hingga jenjang tertinggi juga sukses yang luar biasa menurut ane. Gak mungkin orang tua kita gak meneteskan air mata saat kita bertoga Gan. Babe-nya si Doel aja teriak-teriak keliling kampung, "Anak gua jadi tukang Insinyur, anak gua jadi tukang Insinyur!" Bener-bener deh itu momen ikonik banget sampai-sampai bikin ane juga ikut seneng waktu itu (padahal TS masih SD).



Nah, kalo tadi itu kan sukses dari sisi membahagiakan orang terkasih. Terus kalo sukses lain yang hubungannya sama pekerjaan kalo buat ente gimana Gan? Paling enak sih kalo bisa bekerja dengan waktu bebas tanpa perlu buru-buru berangkat ke kantor. Ada dua profesi yang bisa bikin ane merasa sukses, yaitu jadi penulis lepas atau pilot pribadi Pak Jokowi. Terus alasannya apa emang, kok harus begitu?



Penulis Lepas

Cek Disini Kalo Mau Nyelamatin Masa Depan Ente Gan!

Jadi penulis lepas itu menurut ane adalah pekerjaan yang menyalurkan passion. Kerja dengan semau kita dan menulis apa yang kita inginkan. Gak perlu ada permintaan-permintaan khusus dari pihak-pihak tertentu. Selain itu, gak perlu bangun pagi buta cuma buat kerja ke kantor, soalnya bisa dikerjain dari rumah. Cocok nih buat ente-ente yang demen ngerjain PR! Padahal mah waktu masih sekolah, ngerjain PR juga paling di jemputan.



Pilot Pribadi Pak Jokowi

Cek Disini Kalo Mau Nyelamatin Masa Depan Ente Gan!

Sebenarnya jadi Pilot juga udah cukup Gan, gak harus jadi Pilot pribadi Pak Jokowi. Siapa sih sekarang yang gak mau jadi Pilot? Selain seragamnya bikin kelihatan ente mirip "Danzel Washington", sejumlah rupiah yang didapatkan juga lumayan banyak! kira-kira 20kali lipat dibanding kerja jadi KASKUS OFFICER lah Gan (becandaa yaak). Selain itu gak perlu repot buat macet-macetan Gan, kan di langit gak ada lampu merah sama tukang ojek pengkolan, Terus buat ente yang doyan kena angin gak usah was-was ketilang kalo gak pake helm Gan!



Tapi, sukses yang paling menggelegar itu adalah,

sukses minta ke orang tua pacar buat bawa si dia ke KUA!

Cek Disini Kalo Mau Nyelamatin Masa Depan Ente Gan!

Yang ini sih kesuksesan yang bakalan semua orang rasain seumur hidup sekali, (kecuali mau beristri lagi). Tapi, bisa membawa yang terkasih jadi pasangan sehidup semati adalah sukses yang bikin para laki-laki benar-benar jadi laki-laki sejati, gak usah pake minuman ber-energi! Mental dan nyali ente bener-bener di uji Gan, pas dateng ke rumah calon mertua. Apalagi kalo udah ditanya, "emang kamu punya apa mau ngelamar anak saya?"



Terus kalo ente-ente apa nih Gan suksesnya? pasti punya kan sukses Agan masing-masing. coba share dong Gan #ITUSUKSESKU ente kira-kira takarannya kayak gimana?