Halaman

Friday, November 16, 2012

DO'A QUNUT

Di dalam madzab syafii sudah disepakati bahwa membaca doa qunut dalam shalat subuh pada I’tidal rekaat kedua adalah sunnah ab’ad. Sunnah Ab’ad artinya diberi pahala bagi yang mengerjakannya dan bagi yang lupa mengerjakannya disunnahkan menambalnya dengan sujud syahwi.
Tersebut dalam Al majmu’ syarah muhazzab jilid III/504 sebagai berikut :
“Dalam madzab syafei disunnatkan qunut pada waktu shalat subuh baik ketika turun bencana atau tidak. Dengan hukum inilah berpegang mayoritas ulama salaf dan orang-orang yang sesudah mereka. Dan diantara yang berpendapat demikian adalah Abu Bakar as-shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin affan, Ali bin abi thalib, Ibnu abbas, Barra’ bin Azib – semoga Allah meridhoi mereka semua. Ini diriwayatkan oleh Baihaqi dengan sanad yang shahih. Banyak pula orang tabi’in dan yang sesudah mereka berpendapat demikian. Inilah madzabnya Ibnu Abi Laila, Hasan bin Shalih, Malik dan Daud.”

Diantara doa qunut adalah yang diajarkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Hasan bin Ali bin Abi Thalib, yang bacannya sebagai berikut:

أَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ,
Ya Alloh tunjukkanlah aku bersama orang yang Engkau beri petunjuk

وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ,
selamatkanlah aku bersama mereka yang telah Enkau beri keselamatan

وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ,
pelihara-lah aku bersama mereka yang telah Engkau pelihara

وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ,
berikanlah keberkahan pada sesuatu yang Engkau berikan padaku

وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ,
Dan jagalah aku dari kejahatan apa saja yang telah Engkau tetapkan

فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ,
karena sesungguhnya Engkaulah yang menghukumi dan tidak dihukumi

وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ,
dan sesunguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau tolong

تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
maka Maha Agunglah Engkau dan Maha luhurlah Engkau

وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ
dan semoga Allah tetap mencurahkan keselamatan dan kesejahteraan pada Nabi Muhammad

Dalil-Dalil Kesunattan qunut subuh
Berikut ini dikemukakan dalil dalil tentang kesunnatan qunut subuh yang diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Hadits dari Anas ra.“Bahwa Nabi saw. pernah qunut selama satu bulan sambil mendoakan kecelakaan atas mereka kemudian Nabi meninggalkannya.Adapun pada shalat subuh, maka Nabi melakukan qunut hingga beliau meninggal dunia”
Hadits ini diriwayatkan oleh sekelompok huffadz dan mereka juga ikut meriwayatkannya dan mereka juga ikut menshahihkannya. Diantara ulama yang mengakui keshahihan hadis ini adalah Hafidz Abu Abdillah Muhammad ali al-balkhi dan Al-Hakim Abu Abdillah pada beberapa tempat di kitabnya serta imam Baihaqi. Hadits ini juga turut di riwayatkan oleh Darulquthni dari beberapa jalan dengan sanad-sanad yang shahih.
2. Hadits dari Awam Bin Hamzah dimana beliau berkata :“Aku bertanya kepada Utsman –semoga Allah meridhoinya- tentang qunut pada Subuh. Beliau berkata : Qunut itu sesudah ruku. Aku bertanya :” Fatwa siapa?”, Beliau menjawab : “Fatwa Abu Bakar, Umar dan Utsman Radhiyallahu ‘anhum”.
Hadits ini riwayat imam Baihaqi dan beliau berkata : “Isnadnya Hasan”. Dan Baihaqi juga meriwayatkan hadits ini dari Umar Ra. Dari beberapa jalan.
3. Hadits dari Abdullah bin Ma’qil at-Tabi’i“Ali Ra. Qunut pada shalat subuh”.
Diriwayatkan oleh Baihaqi dan beliau berkata : “Hadits tentang Ali Ra. Ini shahih lagi masyhur.
4. Hadits dari Barra’ Ra. :“Bahwa Rasulullah Saw. melakukan qunut pada shalat subuh dan maghrib”. (HR. Muslim).
5. Hadits dari Barra’ Ra. :“Bahwa Rasulullah Saw. melakukan qunut pada shalat subuh”. (HR. Muslim).
Hadits no. 4 diriwayatkan pula oleh Abu Dawud dengan tanpa penyebutan shalat maghrib. Imam Nawawi dalam Majmu’ II/505 mengatakan : “Tidaklah mengapa meninggalkan qunut pada shalat maghrib karena qunut bukanlah sesuatu yang wajib atau karena ijma ulama menunjukan bahwa qunut pada shalat maghrib sudah mansukh hukumnya”.6. Hadits dari Abi rofi’“Umar melakukan qunut pada shalat subuh sesudah ruku’ dan mengangkat kedua tangannya serta membaca doa dengn bersuara”. (HR Baihaqi dan ia mengatakan hadis ini shahih).
7. Hadits dari ibnu sirin, beliau berkata :“Aku berkata kepada anas : Apakah Rasulullah SAW. melakukan qunut pada waktu subuh? Anas menjawab : Ya, begitu selesai ruku”. (HR. Bukhary Muslim).
8. Hadits dari Abu hurairah ra. Beliau berkata :
“Rasulullah Saw. jika beliau mengangkat kepalanya dari ruku pada rekaat kedua shalat subuh beliau mengangkat kedua tangannya lalu berdoa : “Allahummah dini fii man hadait ….dan seterusnya”. (HR. Hakim dan dia menshahihkannya).
9. Hadits dari Hasan bin Ali bin Abi Thalib ra. Beliau berkata :“Aku diajari oleh rasulullah Saw. beberapa kalimat yang aku ucapkan pada witir yakni : Allahummah dini fii man hadait ….dan seterusnya” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai dan selain mereka dengan isnad yang shahih)
10. Hadits dari Ibnu Ali bin Thalib ra.Imam Baihaqi meriwayatkan dari Muhammad bin Hanafiah dan beliau adalah Ibnu Ali bin Thalib ra. Beliau berkata :
“Sesungguhnya doa ini adalah yang dipakai oleh bapakku pada waktu qunut diwaktu shalat subuh” (Al-baihaqi II/209).
11. Hadist doa qunut subuh dari Ibnu Abbas ra. :Tentang doa qunut subuh ini, Imam baihaqi juga meriwayatkan dari beberapa jalan yakni ibnu abbas dan selainnya:
“Bahwasanya Nabi Saw. mengajarkan doa ini (Allahummah dini fii man hadait ….dan seterusnya) kepada para shahabat agar mereka berdoa dengannya pada waktu qunut di shalat subuh” (Al-baihaqi II/209).
Demikianlah Beberapa Dalil yang dipakai para ulama-ulama shlusunnah dari madzab syafiiyah berkaitan dengan fatwa mereka tentang qunut subuh.

ALLAH MEMBERI YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

“Allah kadang memberikan apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan”. Kalimat yang sudah sering bahkan sudah tidak asing lagi. Kapan kita meminta organ tubuh kita yang sempurna ini kepada Allah? Tangan, kaki, mata, telinga, hidung, mulut semua diberikan gratis dan tanpa dipungut biaya sepersenpun. Allah berikan ukuran-ukuran yang sesuai dengan kebutuhan, apakah iya kita meminta Allah dengan kata-kata “Ya Allah ku inginkan gigi ini yang kuat dengan jumlah 32 dengan ukuran panjang  5ml dan lebar 3ml per butir dengan berat 0,1gr”? sungguh Maha besar Allah yang memberikan kesempurnaan tanpa kita meminta, kapankan kita bersyukur dengan keadaan ini?sudah berapakali kita sombong dengan tingkah yang kita lakukan, dengan semua yang kita miliki? Harusnya ada kesadaran bahwa semua yang kita miliki ini milik Allah.
Lantas dengan apa kita membalas semua ini kepada Allah? Apa iya mau memberi barang yang kita punya? Uang, motor, mobil, bunga, rumah, pakaian. Ketahuilah Allah tak butuh itu, itu semua milik Allah. Sebetulnya kita tak punya apa-apa di dunia ini, semua barang-barang, prabotan semua milik Allah. Dan sesungguhnya yang Allah inginkan hanyalah bertakwa kepada-Nya, menjalankan perintah-Nya dan menjahui semua larangan-Nya, sungguh simpel kan? Hanya itu saja. Semua petunjuk-petunjuk sudah tertulis dalam Al-Qur’an dan Hadits, kurang apa coba? Lantas setelah kita taat pada-Nya kita dimasukkan dalam syurga-Nya, yang semua kita inginkan ada disana. Sungguh begitu murah hati-Nya Allah.
Apa yang sudah kita lakukan sekarang? Sudah menjadi manusia berakwakahah? Jika belum mari kita lukan dari sekarang, jangan sia-siakan mumpung masih hidup, kita tak tau kapan mati.