Malaikat menjawab : "Tintanya adalah lidahmu dan penanya adalah jarimu"
mayit berkata : "Dimana aku harus menulis sedangkan aku tidak mempunyai selembar kertaspun".
Nabi SAW. bersabda : "Maka malaikat Ruman memotong kain kafannya sepotong dan diberikan padanya." Malaikat Ruman berkata : "Inilah lembaranya dan tulislah" Maka iapun menulis apa yang pernah diperbuatnya ketika didunia dari amal yang baik, ketika sampai pada amal jeleknya dia merasa malu.
Malaikat Ruman berkata kepadanya : "Hai orang yang lalai (durhaka), kenapa engkau tidak malu pada penciptamu ketika engkau melakukannya di dunia dan sekarang engkau merasa malu kepadaku."
Malaikat lalu mengangkat gada dan memukulnya. Maka berkatalah si mayit: "Angkatlah gada itu dariku sehingga aku bisa menulisnya."
Kemudian dia diperintah untuk melipat dan memberinya cap tanda tangan. Maka diapun melipatnya dan berkata: "Dengan apa aku meberi cap, sedangkan aku tidak mempunyai cap."
Malaikat berkata : "Berilah cap dengan kukumu." maka diapun memberi cap dengan kukunya dan mengalungkan pada lehernya sampai hari kiamat.
Sebagaimana firman ALLAH :
"Dan pada setiap manusia telah Kami
tetapkan anak perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya.
Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang akan
dijumpainya dalam keadaan terbuka."
(Q.S. Al-Israa': 13).
Setelah itu masuklah malaikat Munkar dan Nakir, maka apabila orang tsb. ahli maksiat dia akan melihat bukunya pada hari kiamat dan diperintahkan ALLAH untuk membacanya. Dia membaca kebaikannya dan ketika sampai pada kejelekannya dia diam, maka ALLAH SWT. berfirman : "Kenapa engkau tidak membacanya ?"
Dia berkata : "Saya malu kepada Engkau Ya ALLAH."
ALLAH SWT.berfirman lagi : "Kenapa engkau tidak malu kepadaKu saat engkau di dunia dan sekarang engkau malu kepadaKu"
Maka menyesallah hamba itu tapi penyesalan tiada berguna.
¤¤¤¤¤¤
Daqoiqul Akbar Fii Dzikril Jannati Wan-Nar
Karya: Imam Abdirrahim bin Ahmad Al-Qadhiy
Alih Bahasa: Turoichan Al-Qudsiy