Halaman

Wednesday, April 4, 2012

SEMPURNA KARNA MU


SEMPURNA KARNA MU
            sebuah kisah cinta antara Nida seorang gadis lumpuh dan Rio penderita AIDS , bagaimana dia menunjukan pada dunia tidak ada yang berbeda dengan apa yang di lihat mereka hanyalah manusia yang berusaha unntuk di akui sebagian dr masyarakat.
                Tentang Nida seorang gadis berusia 20 thn, bekerja sebagai sekertaris sebuah perusahaan selular. Ia memilih seorang kekasih bernama Hendra. Nida begitu bergembira saat pulang dan memeluk ibunya
“Bu, Hendra akan melamar ku malam ini, kami akan bertemu di taman dimana pertama kali bertemu” kata Nida.
“bagaiman kamu yakin nak,,???”
“tentu aku yakin bu, sebab kami sudah merencanakan itu, dan Hendra bilang malam ini akan melamarku”
“ kalau begitu lekaslah kamu pergi dan berganti pakaian terbaik mu nak!!”
Nida bergembira malam yang ia tunggu selama berpacaran lebih dari 3 tahun kini menjadi akhir dari kisah cinta mereka.
                Rio , dia berumur 22  thn, pria playboy dan terlahir dari keluarga jutawan. Jam menunjukan 7 malam . tiba tiba pintu kamarnya terdengar ketukan. Rio sedang tertidur ia bangun dan membuka pintu dengan wajah kesal, seorang pembantu terlihat di depan pintu.
“ kenapa sih ganggu orang saja “ cetus Rio
“map den, ayah sudah menggu di meja makan untuk makan malam bersama “
“ bilang padanya aku akan kebawah sebentar lagi, “
Pembantu itu pergi , dan Rio merapikan mukanya . lalu Rio pun menemui ayahnya di meja makan bersama ibu dan adik nya .
“ begini cara kamu membesarkan anakmu ! pagi jadi malam, malam jadi pagi “ tegur ayah pada ibu
“ sudahlah ayo makan dulu “ jawab ibu
 Setelah makan Rio pergi dengan wajah kesal. Dia menaiki  mobil BMW menelusuri jalan yang sudah penuh lampu warna warni kota.
“ ayah ku kaya  untuk apa bekerja , tujuh turunan pun taak akan habis, “ ( seorang gadis menelponya)
Tampak gadis itu adalah target ny untuk mala mini, mereka sangat asyik dan sibuk berbicara.
                Kebali ke Nida, nida menyalakan motor vespanya lengkap dengan pakaian pilihanya.
                “aku pergi dulu bu” pamit Nida
                “kenapa tidak kamu minta dijemput saja nak”
                “tidak apa bu, Hendra langsung pulang kerja. Lagi pula aku ingin pergi masing masing saja”
                “ya sudah nak, hati hati dijalan “ pesan ibu
 Nida pun melaju motornya sambil membayangkan apa yang akan terjadi di taman nanti
                Rio tampak tertawa tawa , gadis itu membiuskan kata kata indah di telinganya. Saat ia berjalan ia tidak menyadari lampu merah di atasnya. Sebuah vespa yang melaju di lampu hijau. Rio terkejut mobil BMW nya melaju menabrak vespa itu hingga terpental 10 m, jauhnya. Yang ia ingat seorang gadis terkujur kaku dijalan. Hatinya risau , apakah ia harus melihat korban itu atau melarikan diri , tapi ia tahu bila ia mendekati maka ia akan membuat masalah dengan dirinya sendiri diantara kerumpunan orang yang mendekati , maka ia akan mendekati korban. Ia pun memutuskan satu kenyataan lari dari kejadian itu.
                Hendra ,, ia menunggu tanpa adanya kejelasan di taman. Hatinya cemas , ia mencoba menelpon Nida berkali kali hingga ia menelpon terakhir kali dan mendapatkan suara asing . seorang wanita yang mengatakan kalau gadis yang memiliki HP, sedang dirawat dalam ruang UGD. Hendra langsung menuju rumah sakit dan menyimpan cincin tunangan untuk Nida.  Rio mulai sadar banyak saksi yang melihat nya dengan nomor mobilnya . ia menceritakan masalah itu kepada ayahnya . ayah Rio meminta Rio bertanggung jawab , namun ibunya menolak . ia takut jika Rio mengaku dia akan dipenjara. Satu keputusan saat itu juga Rio harus pergi ke luar negeri. Dengan uang ayah nya dia bias membayar orng lain untuk berpura pura mengaku melakukannya perbuatan yang tidak dilakukannya.
                Dua bulan berlalu Nida masih berada di rumah sakit. Ia mulai mulai sadar , tapi kakinya telah dinyatakan hilang. Nida harus mengalami kelumpuhan di kedua kakinya. Hendra memberikan dukungan batin dan yang tidak bisa Nida bayangkan untuk hidup. Nida pun berusaha menerima kenyataan kini dia cacat . Rio di Australia menghabiskan uangnya buad bersenang senang untuk melepas kegelisahan hatinya.
Enam bulan berlalu Nida berdiri untuk pertama kalinya dari kursi roda. Walaupun mersa berat di hatinya. Dia sadar tak akan pernah menjadi normal. Rio semakin gelisah , dia ingin pulang ke Indonesia , tapi ibunya bilang tunggu 6 bulan yang akan datang .
“ibu, bgaiamana keadaan korban yang akun tabrak “
“dia tidak mati , dia masih hidup “
“syukurlah, tp aku ingin tau bu”
‘kamu akan tau kelak kamu pulang nanati, lebih baik kamu disana , hingga kasus ini ditutup”
Satu tahun berlalu Nida mulai bisa berjalan dengan menggerakkan kursi roda lewat tangganya . lalu hendra mengajak Nida datng kerumahnya. Apa yang ibu Hendra katakan.
“ibu, tidak mau punya menantu cacat” ucap ibu
“ibu, kenapa bilang begitu , bagaimana juga dia adalah Nida , sama seperti saat aku membawanya pertama kali “
“berbeda!! Dia gadis cacat , bukan gadis cantik lagi”
Tiba tiba Nida mengatakan satu hal yang begitu beratuntuknya
“maafkan aku, mulai saat ini aku akan melepaskan Hendra untuk selamanya “ ( dengan     menangis dan pergi)
 Rio telah kembali setelah kasusnya keluar dengan orang lain yang bersedia menggantikan dirinya. Nida mencoba untuk bekerja normal, tp ia merasa seperti orang yang tak berguna hanya bisa merepotkan siapapun. Rio berhasil mendapatkan apa yang ia ingin tau tentang korban yang selalu membayangi dirinya. Dan sumber informasinya mengatakan tentang gadis itu , rio mendapatkan kantor Nida . dia segera menuju kantor itu yang ternyata sebagian dari perusahaan ayah nya. Saat itu Rio melihat Nida tampak berusah menaiki tangga. Hatinya tergerak dan mendekat
                “terimakasih”
                “ tidak masalah , kamu kerja di kantor ini lantai berapa”
                “lantai 3, lha kamu !!” Tanya Nida
                “ohh,, ya aku baru kerja disini , lantai 2. “ jawab Rio
                “andai saja aku di lantai satu pasti aku gak perlu repotin orang.” Canda Nida
Rio pulang saat itu pula dengan wajah bersedih. Ia ingin menangis melihat dosa yang ia lakukan. Tiba tiba Rio meminta ayah nya untuk bakerja di kantor itu. Rio memutuskan untuk mendekati Nida, mencoba untuk mengatakan satu kejujuran yang tak bisa ia ucapkan saat ini. Dari hari kehari ia semakin dekat.
                “mau kah makan dengan ku di luar”
                “tidak usah , kamu kan direktur disini”
                “memang kenapa da?”
                “aku hanya takut merepotkan mu Rio”
                “ayolah ,, perintah direktur jangan ditolak”
Setelah makan siang Nida turun ke lobby, saat itu Rio hendak menggendong Nida ke mobil. Tanpa sengaja Nida melihat Hendra bersama dengan wanita , ketika di mobil Nida menangis karena cinta nya masih untuk Hendra, Rio bingung melihat Nida.
                Beberapa hari kemudian Rio memberikan kalung berlian untuk leher Nida dan Rio menyatakan cinta kepada Nida.
                “Nida apapun yang terjadi dengan mu, kamu adalah gadis yang ku inginkan dalam hidupku sekarang dan selamanya”
 Kalimat itu membuat Nida bahagia, dan menerima si pemberi kalung berlian itu untuk menjadi pendamping hidupnya.
                Rio sakit dan dibawa  kerumah sakit. Rio tak mengerti mengapa tubuhnya semakin lama semakin lemas, Rio benar benar mendapat kado terburuk. Rio positif HIV, sebuah kenyataan yang begitu pahit. Tapi ia terus berjuang untuk hidup. Tapi satu berita yang membuat Rio bangkit dari penyakitnya, Nida mengatakan pada Rio kalau kakinya bisa bergerak, tapi kata dokter Nida harus di operasi. Dan rio pun membawa Nida ke rumah sakit terbaik di Singapura, selama 3 bulan mereka disana.
Wajah Rio  begitu pucat , dan Rio meneruskan apa  yang hendak ia katakan kepada Nida sesaat sebelum
Nida di operasi.
“ aku sudah maafkan kamu sejak
kita bertemu..?” kata Nida yang
membuat Rio bingung.
“ Kamu maafkan untuk apa?”
“ Kamu tidak perlu katakana
apapun, aku sudah memaafkan
dan mencintai kamu dengan
setulus hatiku.”
“ NIda, bagaimana kamu bisa
tau?”
“ Aku tidak akan pernah lupa
kejadian itu, sesaat sebelum
kejadian itu aku melihatmu.
Walau samar-samar aku bisa tau
itu kamu.”
“ Aku benar-benar menyesal
Nida, maafkan aku..”
“ Lupakan semuanya Martin.
Aku selalu menerima keadaan ini
sebagai takdir.”
“ Nida ada satu hal lagi yang
ingin kamu tau..”
“ Katakan Riio?”
“ Aku positif HIV..”
Nida  terdiam. Dan ia
mengatakan satu hal untuk
Rio.
“ Ketika kamu melihatku sebagai
gadis cacat, kamu tidak pernah
merasa malu ataupun merasa
takut bila aku merepotkan
kamu. Aku begitu tersentuh,
setiap manusia memiliki sisi yang
tak bisa ia hindarkan tentang
ketakutan akan petaka. Tapi
kamu berbeda Riio, kamu
menyadarkan aku untuk kuat,
oleh karena itu, walaupun kamu
menderita HIV, kini saatnya aku
melakukab hal yang sama!”
“ Kenapa kamu mau? Kamu
tidak takut padaku.”
“ Karena inilah takdir kita,
apapun yang terjadi dengan
keadaanmu. Kamu adalah
bagian dalam hidupku yang akan
selalu ada. Aku akan selalu ada
disamping mu”
                Dan operasi pun berjalan lancar. Setelah mereka pulang dr Singapore, mereka merencanakan untuk menikah. Nida pun kini sudh bisa berjalan sebagaimana mestinya. Mereka akan menikah pada 08 Desember 2011 bulan depan. Dan tibalah waktu yang ditunggu tunggu datang. Wajah Rio begitu pucat, mungkin dia merasakan kesakitan tapi kesakitan Rio dibayar dengan kecantikan Nida yang pd hari itu sangat cantik, dia memakai jilbab berwarna putih pink. Nida pun duduk di sebelah Rio dengan hati berbunga bunga. Akad nikah pun mulai. Tapi tiba tiba Rio tidak bisa bicara dan pinsan. Semua orang yang ada di tempat itu kebingungan.
                “rio kamu kenapa, bngun…. Jangan tinggalkan aku sendiri, kita akan menikah Rio” tangis Nida
                “Nida ,, aku sudah tidak kuat. Jaga dirimu baik baik. Usaplah air matamu , ini hari bahagia kita” jawab Rio dengan wajah pucat.
                “tidak Rio, aku akan baik baik saja, bila kamu ada di dekat ku, aku ingin kita bahagia bersama sampai kelak nannti. Jangan pergi Rio, janagn tinggalkan aku “
                “maapkan kan aku da. Ashaduallah ilahailaalalah waashaduanaa ilahailaallah 3x” (di hembusan terakhir Rio “
                “inailahi wainailahi rojiun 3x” (suara para tamu undangan)
                “rio rio,, kenapa secepat ini kamu meninggalkan ibu nak “ kata ibu Rio dgn menagis
                “sudah bu, ikhlaskan Rio, biarlah dia tenang disana. Tunggu aku di Surga Rio, kita akan bersatu di sana” ucap Nida
SELESAI

No comments:

Post a Comment