SEMPURNA KARNA MU
sebuah kisah cinta antara Nida seorang gadis lumpuh dan Rio
penderita AIDS , bagaimana dia menunjukan pada dunia tidak ada yang berbeda
dengan apa yang di lihat mereka hanyalah manusia yang berusaha unntuk di akui
sebagian dr masyarakat.
Tentang
Nida seorang gadis berusia 20 thn, bekerja sebagai sekertaris sebuah perusahaan
selular. Ia memilih seorang kekasih bernama Hendra. Nida begitu bergembira saat
pulang dan memeluk ibunya
“Bu, Hendra akan melamar ku malam ini, kami
akan bertemu di taman dimana pertama kali bertemu” kata Nida.
“bagaiman kamu yakin nak,,???”
“tentu aku yakin bu, sebab kami sudah
merencanakan itu, dan Hendra bilang malam ini akan melamarku”
“ kalau begitu lekaslah kamu pergi dan
berganti pakaian terbaik mu nak!!”
Nida bergembira malam yang ia tunggu selama
berpacaran lebih dari 3 tahun kini menjadi akhir dari kisah cinta mereka.
Rio
, dia berumur 22 thn, pria playboy dan
terlahir dari keluarga jutawan. Jam menunjukan 7 malam . tiba tiba pintu
kamarnya terdengar ketukan. Rio sedang tertidur ia bangun dan membuka pintu
dengan wajah kesal, seorang pembantu terlihat di depan pintu.
“ kenapa sih ganggu orang saja “ cetus Rio
“map den, ayah sudah menggu di meja makan
untuk makan malam bersama “
“ bilang padanya aku akan kebawah sebentar
lagi, “
Pembantu itu pergi , dan Rio merapikan
mukanya . lalu Rio pun menemui ayahnya di meja makan bersama ibu dan adik nya .
“ begini cara kamu membesarkan anakmu !
pagi jadi malam, malam jadi pagi “ tegur ayah pada ibu
“ sudahlah ayo makan dulu “ jawab ibu
Setelah makan Rio pergi dengan wajah kesal.
Dia menaiki mobil BMW menelusuri jalan
yang sudah penuh lampu warna warni kota.
“ ayah ku kaya untuk apa bekerja , tujuh turunan pun taak akan habis, “ ( seorang gadis menelponya)
“ ayah ku kaya untuk apa bekerja , tujuh turunan pun taak akan habis, “ ( seorang gadis menelponya)
Tampak gadis itu adalah target ny untuk
mala mini, mereka sangat asyik dan sibuk berbicara.
Kebali
ke Nida, nida menyalakan motor vespanya lengkap dengan pakaian pilihanya.
“aku
pergi dulu bu” pamit Nida
“kenapa
tidak kamu minta dijemput saja nak”
“tidak
apa bu, Hendra langsung pulang kerja. Lagi pula aku ingin pergi masing masing
saja”
“ya
sudah nak, hati hati dijalan “ pesan ibu
Nida
pun melaju motornya sambil membayangkan apa yang akan terjadi di taman nanti
Rio
tampak tertawa tawa , gadis itu membiuskan kata kata indah di telinganya. Saat
ia berjalan ia tidak menyadari lampu merah di atasnya. Sebuah vespa yang melaju
di lampu hijau. Rio terkejut mobil BMW nya melaju menabrak vespa itu hingga
terpental 10 m, jauhnya. Yang ia ingat seorang gadis terkujur kaku dijalan.
Hatinya risau , apakah ia harus melihat korban itu atau melarikan diri , tapi
ia tahu bila ia mendekati maka ia akan membuat masalah dengan dirinya sendiri
diantara kerumpunan orang yang mendekati , maka ia akan mendekati korban. Ia
pun memutuskan satu kenyataan lari dari kejadian itu.
Hendra
,, ia menunggu tanpa adanya kejelasan di taman. Hatinya cemas , ia mencoba
menelpon Nida berkali kali hingga ia menelpon terakhir kali dan mendapatkan
suara asing . seorang wanita yang mengatakan kalau gadis yang memiliki HP,
sedang dirawat dalam ruang UGD. Hendra langsung menuju rumah sakit dan
menyimpan cincin tunangan untuk Nida.
Rio mulai sadar banyak saksi yang melihat nya dengan nomor mobilnya . ia
menceritakan masalah itu kepada ayahnya . ayah Rio meminta Rio bertanggung jawab
, namun ibunya menolak . ia takut jika Rio mengaku dia akan dipenjara. Satu
keputusan saat itu juga Rio harus pergi ke luar negeri. Dengan uang ayah nya
dia bias membayar orng lain untuk berpura pura mengaku melakukannya perbuatan
yang tidak dilakukannya.
Dua
bulan berlalu Nida masih berada di rumah sakit. Ia mulai mulai sadar , tapi
kakinya telah dinyatakan hilang. Nida harus mengalami kelumpuhan di kedua
kakinya. Hendra memberikan dukungan batin dan yang tidak bisa Nida bayangkan
untuk hidup. Nida pun berusaha menerima kenyataan kini dia cacat . Rio di
Australia menghabiskan uangnya buad bersenang senang untuk melepas kegelisahan
hatinya.
Enam bulan
berlalu Nida berdiri untuk pertama kalinya dari kursi roda. Walaupun mersa
berat di hatinya. Dia sadar tak akan pernah menjadi normal. Rio semakin gelisah
, dia ingin pulang ke Indonesia , tapi ibunya bilang tunggu 6 bulan yang akan
datang .
“ibu, bgaiamana
keadaan korban yang akun tabrak “
“dia tidak mati
, dia masih hidup “
“syukurlah, tp
aku ingin tau bu”
‘kamu akan tau
kelak kamu pulang nanati, lebih baik kamu disana , hingga kasus ini ditutup”
Satu tahun
berlalu Nida mulai bisa berjalan dengan menggerakkan kursi roda lewat tangganya
. lalu hendra mengajak Nida datng kerumahnya. Apa yang ibu Hendra katakan.
“ibu, tidak mau
punya menantu cacat” ucap ibu
“ibu, kenapa
bilang begitu , bagaimana juga dia adalah Nida , sama seperti saat aku
membawanya pertama kali “
“berbeda!! Dia
gadis cacat , bukan gadis cantik lagi”
Tiba tiba Nida mengatakan satu hal yang
begitu beratuntuknya
“maafkan aku,
mulai saat ini aku akan melepaskan Hendra untuk selamanya “ ( dengan menangis dan pergi)
Rio
telah kembali setelah kasusnya keluar dengan orang lain yang bersedia
menggantikan dirinya. Nida mencoba untuk bekerja normal, tp ia merasa seperti
orang yang tak berguna hanya bisa merepotkan siapapun. Rio berhasil mendapatkan
apa yang ia ingin tau tentang korban yang selalu membayangi dirinya. Dan sumber
informasinya mengatakan tentang gadis itu , rio mendapatkan kantor Nida . dia
segera menuju kantor itu yang ternyata sebagian dari perusahaan ayah nya. Saat
itu Rio melihat Nida tampak berusah menaiki tangga. Hatinya tergerak dan
mendekat
“terimakasih”
“
tidak masalah , kamu kerja di kantor ini lantai berapa”
“lantai
3, lha kamu !!” Tanya Nida
“ohh,,
ya aku baru kerja disini , lantai 2. “ jawab Rio
“andai
saja aku di lantai satu pasti aku gak perlu repotin orang.” Canda Nida
Rio pulang saat itu pula dengan wajah
bersedih. Ia ingin menangis melihat dosa yang ia lakukan. Tiba tiba Rio meminta
ayah nya untuk bakerja di kantor itu. Rio memutuskan untuk mendekati Nida,
mencoba untuk mengatakan satu kejujuran yang tak bisa ia ucapkan saat ini. Dari
hari kehari ia semakin dekat.
“mau
kah makan dengan ku di luar”
“tidak
usah , kamu kan direktur disini”
“memang
kenapa da?”
“aku
hanya takut merepotkan mu Rio”
“ayolah
,, perintah direktur jangan ditolak”
Setelah makan siang Nida turun ke lobby,
saat itu Rio hendak menggendong Nida ke mobil. Tanpa sengaja Nida melihat
Hendra bersama dengan wanita , ketika di mobil Nida menangis karena cinta nya
masih untuk Hendra, Rio bingung melihat Nida.
Beberapa
hari kemudian Rio memberikan kalung berlian untuk leher Nida dan Rio menyatakan
cinta kepada Nida.
“Nida
apapun yang terjadi dengan mu, kamu adalah gadis yang ku inginkan dalam hidupku
sekarang dan selamanya”
Kalimat itu membuat Nida bahagia, dan menerima
si pemberi kalung berlian itu untuk menjadi pendamping hidupnya.
Rio
sakit dan dibawa kerumah sakit. Rio tak
mengerti mengapa tubuhnya semakin lama semakin lemas, Rio benar benar mendapat
kado terburuk. Rio positif HIV, sebuah kenyataan yang begitu pahit. Tapi ia
terus berjuang untuk hidup. Tapi satu berita yang membuat Rio bangkit dari
penyakitnya, Nida mengatakan pada Rio kalau kakinya bisa bergerak, tapi kata
dokter Nida harus di operasi. Dan rio pun membawa Nida ke rumah sakit terbaik
di Singapura, selama 3 bulan mereka disana.
Wajah Rio
begitu pucat , dan Rio meneruskan apa
yang hendak ia katakan kepada Nida sesaat sebelum
Nida di operasi.
“ aku sudah
maafkan kamu sejak
kita bertemu..?”
kata Nida yang
membuat Rio
bingung.
“ Kamu maafkan
untuk apa?”
“ Kamu tidak
perlu katakana
apapun, aku
sudah memaafkan
dan mencintai
kamu dengan
setulus hatiku.”
“ NIda,
bagaimana kamu bisa
tau?”
“ Aku tidak akan
pernah lupa
kejadian itu,
sesaat sebelum
kejadian itu aku
melihatmu.
Walau
samar-samar aku bisa tau
itu kamu.”
“ Aku
benar-benar menyesal
Nida, maafkan
aku..”
“ Lupakan
semuanya Martin.
Aku selalu
menerima keadaan ini
sebagai takdir.”
“ Nida ada satu
hal lagi yang
ingin kamu
tau..”
“ Katakan Riio?”
“ Aku positif
HIV..”
Nida terdiam. Dan ia
mengatakan satu
hal untuk
Rio.
“ Ketika kamu
melihatku sebagai
gadis cacat,
kamu tidak pernah
merasa malu
ataupun merasa
takut bila aku
merepotkan
kamu. Aku begitu
tersentuh,
setiap manusia
memiliki sisi yang
tak bisa ia
hindarkan tentang
ketakutan akan
petaka. Tapi
kamu berbeda
Riio, kamu
menyadarkan aku
untuk kuat,
oleh karena itu,
walaupun kamu
menderita HIV,
kini saatnya aku
melakukab hal
yang sama!”
“ Kenapa kamu
mau? Kamu
tidak takut
padaku.”
“ Karena inilah
takdir kita,
apapun yang
terjadi dengan
keadaanmu. Kamu
adalah
bagian dalam
hidupku yang akan
selalu ada. Aku
akan selalu ada
disamping mu”
Dan
operasi pun berjalan lancar. Setelah mereka pulang dr Singapore, mereka
merencanakan untuk menikah. Nida pun kini sudh bisa berjalan sebagaimana
mestinya. Mereka akan menikah pada 08 Desember 2011 bulan depan. Dan tibalah
waktu yang ditunggu tunggu datang. Wajah Rio begitu pucat, mungkin dia
merasakan kesakitan tapi kesakitan Rio dibayar dengan kecantikan Nida yang pd
hari itu sangat cantik, dia memakai jilbab berwarna putih pink. Nida pun duduk
di sebelah Rio dengan hati berbunga bunga. Akad nikah pun mulai. Tapi tiba tiba
Rio tidak bisa bicara dan pinsan. Semua orang yang ada di tempat itu
kebingungan.
“rio
kamu kenapa, bngun…. Jangan tinggalkan aku sendiri, kita akan menikah Rio”
tangis Nida
“Nida
,, aku sudah tidak kuat. Jaga dirimu baik baik. Usaplah air matamu , ini hari
bahagia kita” jawab Rio dengan wajah pucat.
“tidak
Rio, aku akan baik baik saja, bila kamu ada di dekat ku, aku ingin kita bahagia
bersama sampai kelak nannti. Jangan pergi Rio, janagn tinggalkan aku “
“maapkan
kan aku da. Ashaduallah ilahailaalalah waashaduanaa ilahailaallah 3x” (di
hembusan terakhir Rio “
“inailahi
wainailahi rojiun 3x” (suara para tamu undangan)
“rio
rio,, kenapa secepat ini kamu meninggalkan ibu nak “ kata ibu Rio dgn menagis
“sudah
bu, ikhlaskan Rio, biarlah dia tenang disana. Tunggu aku di Surga Rio, kita
akan bersatu di sana” ucap Nida
SELESAI
No comments:
Post a Comment