Hari ini teringat akan Judul Skripsiku “Metode Mengajar Anak
Penghafal Al-Quran”. Sebuah kenangan skripsi yang sungguh luar biasa (penuh
perjuangan).ketika saya harus berjuang mencari objek-objek Penelitian. Yang Alhamdulillah
saya temukan dari Keluarga Ustdz. Sulaiman dari Ds. Sedan Kec. Sedan Kab. Rembang yang bagi saya merupakan
salah satu Orang yang pantas di teladani oleh setiap Keluarga. Keluarga yang hampir
dapat dikatakan semuanya adalah para Penghafal Al-Qur’an. Bahkan segebok
prestasi yang telah di torehkan oleh keluarga Beliau Baik Bapak maupun Ibuk
serta anak-anak Beliau. Diantaranya Beliau berdua (suami-Istri) pernah
berkali-kali menjuarai MTQ tingkat Nasional. Tak hanya itu hal itu juga terjadi
pada Anak-Anak beliau. Selain dari beliau ada salah satu sumber juga yang tak
kalah menariknya tentang Metodologi mengajarkan Al-quran Kepada Bayi bahkan
sejak dari dalam kandungan. Dari beliau ada hadiah istimewa yang di berikan
kepada saya sebuah buku yang isinya sungguh luar biasaya.tentang “Panduan
Mengajar Bayi Anda Membaca Al Qur’an”. kali ini
saya coba Posting beberapa isi dari buku tersebut. Semoga kita semua bisa mengambil
Ibroh dari catatan berikut.
Orang tua mempunyai tanggung jawab atas keselamatan putra-putrinya. Baik
keselamatan dalam pertumbuhannya, perkembangannya, pendidikannya, masa
depannya, agamanya, dan selamat iman serta islamnya, yang pada akhirnya akan
membawa keselamatan di dunia dan akhiratnya.
Bersyukur adalah hal yang paling bijak dan seharusnya dilakukan oleh seorang
perempuan yang sedang mengandung. Karena itu adalah anugerah terindah dari
Allah Swt. Selain itu, menurut Rasulullah Saw., keutamaan bagi seorang
perempuan yang mengandung, melahirkan, dan menyusui adalah jihad fi
sabilillah. Karena itulah amanah yang dipercayakan kepada kita harus
dijaga dengan sebaik-baiknya. Berikut adalah kabar gembira bagi para ibu yang
disabdakan oleh Rasulullah Saw: “Sesungguhnya bagi wanita yang mengandung
hingga melahirkan dan menyapih, ada pahala, seperti halnya orang terdampar fi
sabilillah. Apabila ia mati pada masa diantara itu, maka baginya pahala
orang yang mati syahid.” (HR. Ibnu Hajar).
Adalah dambaan bagi kita orang tua untuk memiliki anak-anak yang shalih dan
shalihah. Agar bisa mewujudkannya, ada beberapa hal yang diajarkan oleh Islam.
Pertama, Islam menganjurkan apabila menginginkan lahirnya generasi unggulan,
hendaknya menyiapkan sejak memilih pasangan. Artinya dari pasangan yang sholih
dan sholihah akan lahir generasi yang sholih dan sholihah pula. Kedua, orang
tua yang mendambakan anak yang shalih dan shalihah wajib memperbanyak amal
mulia, makan dan minum yang halal, menjaga shalatnya, indah ahklaknya, lembut
hatinya, bertaqwa, memperbanyak dzikir dan do’a, serta bersemangat dalam
bekerja. Selain itu segala sesuatu tergantung pada pendidikan.
Orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak. Oleh karena itu, orang
tua harus menjadi teladan bagi anak-anaknya. Keluarga adalah pusat pendidikan
yang sebenarnya, dan Al-Qur’an adalah materi utama yang harus diberikan sebelum
yang lainnya. Janganlah mengulur-ngulur waktu untuk mengenalkan dan mengajarkan
Al Qur’an kepada anak kita. Mulailah sedini mungkin, mulailah sejak dalam
kandungan, karena itu adalah salah satu terobosan untuk mencetak
generasi-generasi yang shalih dan shalihah.
MASA EMAS UNTUK BELAJAR
Orang tua yang ingin memberikan pendidikan kepada anak-anaknya sejak dini,
tidak boleh melewatkan masa-masa emas belajar untuk anaknya. Masa emas atau
masa paling produktif bagi anak ini ada tiga yaitu:
Waktu dalam kandungan
Waktu terbaik untuk memulai mengajar bayi belajar Al Qur’an adalah ketika
bayi berumur 18 minggu atau memasuki bulan kelima kehamilan, itulah saat
terbaik untuk mulai belajar Al Qur’an, karena pada usia kehamilan tersebut
Allah telah memerintahkan malaikat untuk meniupkan roh kepada sang bayi, untuk
lebih jelasnya tentang tahap-tahap kejadian manusia, lihat QS. As-Sajadah ayat
9 dan hadis Rasulullah Saw: “Sesungguhnya setiap orang dari kamu terkumpul
(masa) kejadiannya dalam perut ibunya 40 hari dalam bentuk nutfah,
kemudian menjadi ‘alaqah sama jumlah masanya dengan itu (40 hari),
lalu menjadi mudghoh sama masanya dengan itu (40 hari). Kemudian
diutus kepadanya malaikat lalu dihembuskan ruh kepadanya.” (HR. Bukhari
Muslim).
Sedangkan menurut Dr. Van De Carr temuan-temuannya dan dari penelitian
lain menunjukkan bahwa, bayi dalam rahim dapat mendengar suara-suara dari luar
tubuh ibunya mulai minggu ke-18 kehamilan.
Sejak hari pertama bayi lahir ke dunia
Sejak hari pertama bayi lahir kedunia adalah saat yang tepat untuk
mengajarkan Al Qur’an agar kalimat yang pertama kali didengar bayi adalah
kalimat tauhid, mengusir setan dari anak, memupuk fitrah iman Islam anak, dan
merangsang syaraf otak dan telinga anak agar segera berfungsi secara efektif.
Sejak bayi berumur lima
bulan
Ketika bayi berumur sekitar lima
bulan, tugas orang tua adalah mengajarkan beberapa materi keislaman kepada si
bayi. Materi-materi yang sebaiknya diajarkan pada anak sebagai berikut:
30 kosa kata wajib
Tiga puluh kosa kata wajib tersebut antara lain: 1. Allah, 2. Muhammad, 3.
Rasul, 4. Madrasah, 5. Kitaab, 6. Al Qur’an, 7. Adzan, 8. Wudhu, 9. Masjid, 10.
Shalat, 11. Dhuhur, 12. Ashar, 13. Maghrib, 14. Isya’, 15. Shubuh, 16. Nabi,
17. Salam, 18. Islam, 19. Hamdalah, 20. Do’a, 21. Amin, 22. Jama’ah, 23. Imam,
24. Makmum, 25. Syahadat, 26. Iqomah, 27. Shalawat, 28. Basmalah, 29. Shabar,
30. Syukur. Itulah 30 kosa kata wajib yang sebaiknya diajarkan kepada bayi
kita.
20 kalimat Thayyibah
Dua puluh kalimat thayyibah tersebut adalah: 1. Bismillah, 2. Assalaamu
alaikum, 3. Waalaikumus salam, 4. Subhaanallah, 5. Alhamdulillah, 6. Laa ilaaha
illallaah, 7. Allahu Akbar, 8. Asstagfirullah, 9. Yaa Allah, 10. Innaalillah,
11. Shilaturrohim, 12. Wallahu A’lam, 13. Jazaakallah, 14. Na’uudzubillah, 15.
Taqobbalallah, 16. Yarhamukallah, 17. Yahdikumullah, 18. InsyaAllah, 19.
Syafakallah, 20. Shodaqollah. Itulah di antara 20 kalimat Thoyyibah yang
sebaiknya diajarkan kepada bayi kita.
Doa sehari-hari
Doa sehari-hari yang sebaiknya kita ajarkan kepada bayi adalah: 1. Doa akan
makan, 2. Doa sesudah makan, 3. Doa akan tidur, 4. Doa bangun tidur, 5. Doa
masuk kamar kecil, 6. Doa keluar kamar kecil, 7. Doa untuk kedua orang tua, dan
8. Doa kebaikan dunia akhirat.
Paket surat-surat pendek
Surat-surat pendek yang sebaiknya kita ajarkan kepada bayi antara lain
adalah: 1. Al Fatihah, 2. Al Ikhlas, 3. Al Falaq, 4. An Nas, 5. Al Ashr, 6. Al
Kautsar, 7. Al Kafirun.
Adzan dan Iqomah
Senandung Islami
Senandung islami yang sebaiknya kita ajarkan kepada bayi kita adalah
senandung yang di dalamnya mengandung dzikir, tahlil, dan empat bacaan yang di
cintai Allah (Subhanallah, Walhamdulillah, Lailahaillah, Wallahu akbar, dan
Shalawat nabi).
MATERI DAN METODE MENGAJARKAN AL
QUR’AN PADA BAYI
Bagi bayi yang masih dalam kandungan
Metode mengajarkan Al Qur’an pada bayi yang masih dalam kandungan,
langkah-langkahnya adalah ibu duduk atau tidur dalam posisi yang enak. Temukan
posisi kepala bayi di kandungan ibunya, ayah mengajarkan materi yang telah
disiapkan dengan cara menempel ke perut ibu, apabila ibu yang mengajarkan
menurut Dr. Rene Van de Carr sebaiknya menggunakan megaphone, selembar
kertas yang digulung, atau tabung berlubang untuk membantu mengeraskan suara di
perut. Ucapkanlah salam terlebih dahulu dan beritahulah siapa yang mengajar
ayah atau ibu. Berikut adalah jadwal belajarnya:
Bulan ke-
|
Materi
|
Keterangan
|
5
6
6
7
8
9
9
10
|
30 kosa kata wajib
20 kalimat thoyyibahSurat Al Fatihah Surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas Surat Al ‘Ashr, Al Kautsar, dan Al Kafiruun Adzan Iqomah Adzan dan Iqomah |
Dalam waktu 1 bulan, ajarkan 3 materi setiap pertemuan,
dan setiap 3 hari materi di ganti.
Dalam waktu 20 hari, setiap pertemuan 2 materi, dan setiap 2 hari materi
di ganti.Dalam waktu 10 hari, 1 ayat setiap pertemuan Dalam waktu 1 bulan, ajarkan 1 surat setiap pertemuan, dan setiap 10 hari materi di ganti. Dalam waktu 1 bulan, ajarkan 1 surat setiap pertemuan, dan gantilah materi setiap 10 hari. Dalam waktu 15 hari, setiap pertemuan kumandangkan adzan 1 kali, adzan yang lengkap. Dalam waktu 15 hari, setiap pertemuan kumandangkan iqomat 1 kali, iqomah yang lengkap. Pada hari-hari terakhir sampai bayi lahir, setiap pertemuan Adzan 1 kali dan iqomah 1 kali |
Bagi Bayi yang Baru Lahir
Setelah bayi lahir ke dunia sambutlah dengan rasa syukur kepada Allah,
apapun jenis kelaminnya. Selanjutnya tugas orang tua adalah memberi pendidikan
terbaik dengan segera. Tidak perlu menunggu usia bayi dua tahun, empat tahun,
apalagi enam tahun. Anak mempunyai potensi yang besar, menurut Buckminster
Fuller setiap anak terlahir jenius, tetapi kita memupuskan kejeniusan mereka
dalam enam bulan pertama. Karena itu wajib di berikan pendidikan yang baik dan
benar. Jangan biarkan anak menganggur, bengong, dan kesepian. Berilah perhatian
dan permainan, terutama berilah pendidikan pilihan yakni pendidikan Al Qur’an.
Berikut adalah jadwal belajar Al-Qur’an bagi anak yang baru lahir:
Minggu ke-
|
Materi
|
Keterangan
|
1
2
3
4
5
6
7-10
11
12-13
14-20
|
Adzan
IqomahSenandung dzikir Senandung tahlil 4 Bacaan yang di cintai Allah Senandung shalawat 30 kosa kata wajib 20 kalimat thayyibah 8 Doa sehari-hari 7 Surat pendek |
Sehari 3 kali
Sehari 3 kaliSehari 3 kali Sehari 3 kali Sehari 3 kali Sehari 3 kali 3 materi setiap pertemuan, sehari tiga kali, setiap 3 hari materi diganti 3 materi setiap pertemuan, sehari tiga kali, setiap 3 hari materi diganti Sehari 3 kali Setiap hari 3 kali dan setiap pecan surat di ganti |
Bagi Bayi Usia Lima Bulan
Memasuki bulan kelima, bayi sdah bisa diajari Al Qur’an, karena semakin dini
seorang anak membaca, semakin gemar ia membaca dan semakin baik ia membaca.
Mulailah segera, justru dengan belajar Al Qur’an itu bayi akan lebih
banyak mendapat perhatian. Ia akan lebih ceria, lebih lincah, dan lebih cerdas.
Mengingat bulan kelima anak memasuki tahapan baru maka perlu di uraikan secara
spesifik, mulai dibutuhkan alat peraga dan tehnik yang tepat. Berikut
keterangannya.
Alat Peraga
Alat peraga adalah paket-paket tulisan yang terbuat dari kertas marga putih
ditulis dengan spidol besar berwarna merah untuk tahap sangat awal dan spidol
warna hitam pada tahap selanjutnya. Untuk paket 1, 2, dan 3 setiap penggalannya
ditulis memakai spidol besar warna merah di atas kertas marga putih dengan
ukuran 27,5 x 40 cm. Untuk paket 4 setiap penggalannya ditulis memakai spidol
besar berwarna merah dengan ukuran kertas 21,5 x 33 cm. Untuk paket 5 setiap
penggalannya ditulis memakai spidol kecil hitam dengan ukuran 16,5 x 21,5 cm.
Teknik
Pilihlah waktu yang tepat untuk mengajak anak belajar, kemudian tidurkanlah
anak dalam posisi yang enak. Ajaklah ia untuk belajar dan tunjukkan alat peraga
yang sudah disiapkan satu persatu masing-masing selama tiga detik sambil
katakan “Allah” tiga detik kemudian “Muhammad”, tiga detik kemudian
“Rasul”. Akhirilah pembelajaran ketika anak anda masih sangat suka, setiap
mengakhiri pembelajaran tutuplah pelajaran dengan membaca “Hamdalah” dengan
jelas, peluklah anak dengan hangat dan berilah pujian kepadanya.
Saat anak hendak tidur bacakanlah doa sebelum tidur, ayat kursiy, 2 ayat
terakhir surat Al Baqarah, tasbih 33 kali, tahmid 33 kali, dan takbir 34 kali.
Sahabat Ali bin Abu Thalib berkata, “Aku tidak melihat sesorang yang mengerti
Islam tidur, melainkan lebih dulu membaca ayat kursiy dan penutup surat Al Baqarah, sebab
itu perbendaharaan Nabimu dari bawah Arsy”. Rasulullah Saw bersabda: “Siapa
yang membaca dua ayat terakhir surat
Al Baqarah di waktu malam maka telah mencukupinya”. (HR. Bukhari Muslim). Untuk
do’a sebelum tidur bacalah dengan jelas agar anak mendengar dan merekam di
memorinya. Berikut jadwal belajar Al Qur’an bagi bayi 5 bulan:
Minggu ke-
|
Materi
|
21-22
23
24-25
26-32
33
34
|
30 kosa kata wajib
20 kalimat thoyyibah8 Doa sehari-hari 7 Surat pendek Adzan Iqomah |
Dengan melaksanakan sekolah Al Qur’an bagi bayi sesungguhnya kita juga
melakukan aktivitas yang insyaAllah menyebabkan rumah kita berkah,
menjadi keluarga sakinah, diberi ketenangan dan limpahan rahmat dari Allah Azza
wa jalla.
SUMBER BACAAN:
Mustofa. Assalam: Panduan Mengajar Bayi Anda Membaca Al Qur’an.
Ambarawa: PGTQA Indonesia.
2001
No comments:
Post a Comment