PENGARUH PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TERHADAP MOTIFASI BELAJAR SISWA DI SDN 5
NGEMBALREJO KUDUS TAHUN PELAJARAN
2008/2009
Diajuklan Guna Memenuhi Tugas
Praktikum Penelitian Pendidikan Islam
Dosen Pembimbing : Masrukhin,S.Ag,M.Pd
Oleh :
ABDUL MUHAIMIN
Nim :108377
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN TARBIYAH/PAI 2009
Pengaruh Peran Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap Motifasi Belajar Siswa Di SDN 5 Ngembal Rejo Bae Kudus Tahun Pelajaran 2008/2009
A.Latar belakang
Masalah yang dihadapi anak-anak semakin berat;dan banyak orang tua tidak tahu bagaimana mengatasinya.Berbagai saran yang saling bertentangan satu sama lain menimbulkan kebingungan. Para orang tua menyadari bahwa anak-anak tidak dapat diperlakukan sebagaimana mererka diperlakukan dulu. Tetepi orang tua juga tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Menjadi orang tua adalah tugas yang paling berat di dunia. Bekerja selama 18 sampai 30 tahun, sepenuh waktu, 24 jam sehari. Pekerjaannya meliputi menjadi wasit, membersihkan rumah, memasak, menjadi sopir, menghibur, mendengarkan, berdebat, berteriak, bergulat, kadang-kadang tidak tidur. Apalagi jika ditambah dengan ketidak bahagiaan dalam pernikahan, terpaksa menjadi orang tua tunggal, keuangan yang kacau, tubuh yang lemah, harus merawat orang tua yang sudah lanjut usia, dan pekerjaan yang menuntut ketekunan dan kerja keras, merupakan beberapa tekanan yang dapat menimbulkan stress. Tidak mengherankan,jika banyak orang tua merasa tidak dapat mengendalikan anak-anak mereka lagi. Anak-anak bertingkah laku menyimpang dan bermasalah.
Setiap orang tua muslim hendaknya menyadari bahwa anak adalah amanat Allah yang dipercayakan kepada orang tua. Dengan demikian maka orang tua muslim pantang menghiyanati amanat Allah berupa dikaruniakannya anak kepada mereka. Diantara sekian perintah Allah berkenaan dengan amanat-Nya yang berupa anak adalah baik dan benar. Hal itu dilakukan agar tidak menjadi anak-anak yang lemah iman dan lemah kehidupan duniawinya, namun agar dapat tumbuh dewasa menjadi generasi yang saleh, sehingga terhindar dari siksaan neraka. Jika para orang tua
Sri Esti Wuryani Djiwandono, Memecahkan Masalah Tingkah Laku Anak di Rumah dan di Sekolah, Grasindo, Jakarta, 2005, hlm.ix
Ibid,hlm x
benar-benar menempuh jalan yang benar dalam mengemban amanat Allah, yakni mendidik anak-anak mereka denan baik dan benar, niscaya fitrah Islamiah anak akan tumbuh dan bisa diharapkan dapat masuk surga sebaliknya jika orang tua lengah dalam mengemban amanat, niscaya fitrah Islamiah anak tercoreng atau bahkan hilang sama sekali dean tergantikan oleh akidah lain,mungkin menjadi Yahudi, Nasrani, Majusi, atau menjadi Kafir. Dengan demikian yang harus di tata dan ditingkatkan adalah kadar iman dan taqwanya kepada Allah.
Melihat hal tersebut, langkah orang tua untuk menyelesaikannya mereka selsku orang tua masalah bagi tingkah laku anak mereka diserahkan pada lembaga pendidikan formal, yaitu pada guru. Berbagai tanggung jawab yang paling menonjol dan diperhatikan oleh Islam adalah tanggung jawab para pandidik terhadap individu-individu yang berhak menerima pengarahan, pengajaran dan pendidikan dari mereka. Pada hakikatnya, tanggung jawab itu adalah tanggung jawab yang besar, pelik dan sangat penting. Sebab tanggung jawab itu dimulai dari masa kelahiran sampai berangsur-angsur anak mencapai masa analisa, pubertas dan sampai anak menjadi dewasa yang wajib memikul segala kewajiban. Tidak diragukan lagi bahwa ketika pendidik, baik pengajar, bapak, ibu, maupun seorang pekerja social, melaksanakan tanggung jawab secara sempurna dan menjalankan hak-hak dengan penuh amanat dan kemauan sesuai dengan tuntutan islam. Dengan demikian, semuanya semuanya berarti mengerahkan usahanya untuk membina individu umat dengan segala kekhususan dan keistimewaannya. Juga mengandung arti telah menciptakan kondisi keluarga yang saleh dengan segala kekhususan dan keistimewaannya. Kemudian, baik disadari maupun tidak berarti ia telah ikut andil didalam membina masyarakat teladan yang nyata dengan segala kekhususan dan keistimewaannya, didalam rangka menciptakan individu masyarakat dan keluarga yang saleh. Inilah titik tolak Islam di dalam mengadakan perbaikan (ishlah).
Jika kita terus mengkaji ayat- ayat al-qur’an dan hadits Rosulullah SAW di dalam memerintahkan kepada para pendidik untuk memikul tanggung jawab dan memberikan peringatan jika meremehkan kewajiban-kewajiban mereka maka akan diketahui bahwa setiap pendidik harus mengetahui betapa besarnya amanat dan tanggung jawab mereka.
Sebagaimana yang terjadi di SDN 5 Ngembalrejo Bae Kudus, bahwa guru sangatlah berperan dalam menyelesaikan masalah tingkah laku anak dalam belajar, karena guru secara psikologis sangat mengetahui keadaan para siswa yang diajarnya. Oleh karena itu, di sini penulis tertarik ingin meneliti lebih lanjut tentang “Pengaruh Peran Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SDN 5 Ngembal Bae Kudus Tahun Pelajaran 2008/2009”
B. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam istilah judul diatas, maka penulis memberikan penjelasansebagai berikut:
- Pengaruh
Pengaruh yaitu daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda, dsb), yang berkuasa atau yang berkekuatan. Jadi pengaruh merupakan suatu yang mamapu menjadikan perubahan pada sesuatu yang lain untuk mencapai hasil yang ditentukan/diharapkan.
- Peran
Peran
- Guru Pendidikan Agama Islam
Guru adalah jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus melalui program pendidikan program pra-jabatan (pre-service education) dan program pendidikan dalam jabatan (in service education) yang tidak bisa dilakukan oleh senbarangan orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru. Guru yang dimaksud peneliti adalah guru pendidikan Agama Islam yang ada di lingkungan SDN Ngembalrejo Bae Kudus.
- Motivasi Belajar
Terhadap dua kata, yaitu motivasi dan belajar, motivasi adalah keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku individu untuk membuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Sedangkan belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Jadi motivasi belajar adalah dorongan untuk berbuat merubah tingkah laku dengan pengalaman dan latiha.
C. Rumusan Masalah
Agar penulisan skripsi tidak menyimpang dari tujuan penulisan maka perlu adanya rumusan masalah sebagai pedoman pembahasan yang lebih lanjut. Dengan adanya masalah ini akan dijadikan pembuktian, sehingga dalam merumuskan pembuktiannya tidak berlarut-larut bahkan menyimpang dari penelitian.
Menurut Winarno Surahmad, masalah adalah kesulitan yang menggerakkan manusia untuk memecahkannya.
Sedangkan Menurut Suharsimi Arikunto, masalah merupakan bagian dari kebutuhan seseorang untuk dipecahkan, Orang ingin mendapatkan jawaban dari masalah yang dihadapi.
Dari pendapat tersebut dan dari latar belakang di atas, maka penulis dapat membuat pokok permasalahan sebagai berikut:
- Bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam di SDN Ngembalrejo Bae Kudus tahun pelajaran 2008/2009 ?
- Bagaimana motivasi belajar siswa di SDN Ngembalrejo Bae Kudus tahun pelajaran 2008/2009 ?
- Sejauhmana pengaruh peran guru Pendidikan Agama Islam terhadap motivasi belajar siswa di SDN Ngembalrejo Bae Kudus tahun pelajaran 2008/2009 ?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah aebagai berikut :
- Untuk mengetahui peran guru Pendidikan Agama Islam di SDN 5 Ngembalrejo Bae Kudus tahun pelajaran 2008/2009
- Untuk mengetahui motivasi belajar siswa SDN 5 Ngembalrejo Bae Kudus tahun pelajaran 2008/2009
- Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh guru pendidikan Agama Islam terhadap motivasi belajar siswa di SDN 5 Ngembalrejo Bae Kudus tahun pelajaran 2008/2009.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara akademis maupun praktis sebagai berikut:
- Manfaat Akademis
- Menambah pengetahuan kepustakaan mengenai peran guru Pendidikan Agama Islam terhadap motivasi belajar siswa.
- Sebagai bahan dasar untuk penelitian lanjut mengenai peran guru Pendidikan Agama Islam terhadap motivasi belajar sisswa di SDN 5 Ngembalrejo Bae Kudus.
- Merupakan tambahan pengetahuan tentang ilmu pendidikan khusus motivasi belajar.
- Manfaat Praktis
- Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
Lembaga-lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan formal maupun pendidikan non formal.
- Bagi penulis hasil penelitian ini merupakan hasil dari pengalaman lapangan yang diperolehnya dengan memperpadukan antara teori dengan empiris dibangku perkuliahan.
F. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Dengan pendapat di atas, penulis berasumsi bahwa terdapat pengaruh yang positif antara peran guru Pendidikan Agama Islam terhadap motivasi belajar siswa di SDN 5 Ngembalrejo Bae Kudus tahun pelajaran 2008/2009.
G. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian atau reseach yaitu usaha untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan metode-metode ilmiah.
- Jenis dan Pendekatan penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian lapangan (field reseach) yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lingkungan tertentu.
Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatf yaitu pendekatanyang menekankan analisis pada data numerical yang diolah dengan metode statistik.
- Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek yang diteliti. Sedangkan sampel adalah wakil dari populasi.
Menurut Suharsimi Arikunto, bahwa apabila subyek diteliti kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi apabila populasi lebih dari 100 maka dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.
Pengambilan sampelpenelitian ini digunakan teknik random sampling yaitu proses pengambilan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Adapun sampel yang penulis ambil 23 guru dari jumlah keseluruhan tenaga pendidik yang mengajar di SDN Ngembalrejo Bae Kudus. Jadi dalam penelitian ini menggunakan populasi, karena jumlahnya kurang dari 100.
3. Variabel Penelitian
- Variabel bebas (X), yakni peran guru Pendidikan Agama Islam, dengan indikator sebagai berikut:
1) Memberikan pembinaan kepada siswa
2) Memberikan ketentuan untuk memecahkan masalah belajar
3) Melakukan hubungan yang harmonis dengan siswa
- Variabel terikat (Y), yakni motivasi belajar, dengan indikator sebagai berikut:
1) Minat siswa dalam belajar
2) Dorongan siswa dalam belajar
3) Kemampuan siswa dalam belajar
4. Metode pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dengan menempuh beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Kuesioner atau Angket
Kuesioner merupakan merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Metode ini penullis gunakan untuk menghimpun data tentang peran guru Pendidikan Agama Islam terhadap motivasi belajar siswa di SDN 5 Ngembalrejo Bae Kudus.
No comments:
Post a Comment